Samarinda – Kesejahteraan tenaga pengajar di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan. Legislator DPRD Kaltim dari Fraksi Golkar, Salehuddin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap program sertifikasi guru yang dinilai belum memberikan dampak signifikan, khususnya bagi guru-guru yang mengabdi di pelosok daerah.
Salehuddin menekankan bahwa keluhan guru terkait program sertifikasi sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun, realisasinya masih jauh dari harapan.
“Saya sangat menyayangkan keluhan para guru yang sudah berlangsung lama terkait sertifikasi ini,” ucapnya.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara (Kukar), ia mempertanyakan efektivitas program yang seharusnya menjadi tonggak peningkatan kesejahteraan guru.
“Program ini sudah berjalan lebih dari satu dekade, tetapi manfaat nyatanya belum dirasakan secara merata, terutama di daerah terpencil,” tambahnya.
Di tengah tantangan pendidikan yang kompleks, guru di wilayah terpencil sering kali menghadapi beban ganda keterbatasan fasilitas dan ketidakpastian administratif. Sertifikasi yang semestinya menjadi bentuk penghargaan dan peningkatan kesejahteraan, justru sering terlambat dan tak merata.
“Kita harus beri perhatian lebih, sebab sertifikasi guru adalah kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajar,” tegas Salehuddin.
Ia menilai berlarut-larutnya penyelesaian masalah ini sebagai cerminan lemahnya koordinasi antarinstansi pendidikan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menutup pernyataannya, Salehuddin mendorong adanya reformasi dalam pelaksanaan sertifikasi guru dan memperkuat peran pemerintah daerah untuk memastikan keadilan distribusi kesejahteraan.
“Masa depan pendidikan sangat ditentukan oleh nasib para gurunya. Jangan biarkan mereka terus berjuang dalam diam,” ujarnya dengan nada tegas.(Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post