Samarinda – Upaya menurunkan angka stunting di Kota Samarinda terus menjadi perhatian serius DPRD. Wakil Ketua Komisi IV, Sri Puji Astuti, menekankan pentingnya kerja kolektif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai kunci keberhasilan.
“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan sinergi lintas sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur dasar,” ujarnya, Jumat (25/7/2025).
Data yang disampaikan Puji menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Samarinda mencapai 24,4 persen pada 2023 dan menurun menjadi 20,3 persen di tahun 2024. Meski tren ini membaik, angka tersebut masih berada di atas target nasional sebesar 14 persen.
Ia menilai bahwa kolaborasi antara legislatif dan eksekutif harus terus diperkuat, tidak hanya dalam perencanaan program, tetapi juga dalam alokasi anggaran.
“DPRD tentu akan terus mendukung melalui fungsi penganggaran. Tapi kerja sama lintas sektor dan komitmen semua pihak jauh lebih penting,” kata politisi perempuan tersebut.
Menurutnya, penguatan persepsi dan tujuan bersama menjadi pondasi penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan. Partisipasi aktif masyarakat juga disebut sebagai elemen strategis yang tak boleh diabaikan.
“Tidak cukup hanya pemerintah dan DPRD. Masyarakat juga harus dilibatkan secara aktif agar program berjalan efektif,” tandasnya.
Dengan sinergi yang terjaga, ia berharap penurunan angka stunting di Samarinda bisa terus dipercepat dan menyentuh target dalam nasional yang telah ditetapkan. (ADV)
Discussion about this post