Inspirasa.co – Para atlet, manajer, pelatih dan official di semua cabor Kota Bontang, berkumpul di Gedung Graha Pemuda Dispopar Bontang. Pada Senin 9 Oktober 2023 pagi.
Mereka datang, untuk menandatangani administrasi pencairan bonus, pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022.
Meski begitu ada beberapa manajer, pelatih dan official dari cabor yang menolak menandatangani administrasi pencairan bonus tersebut. Seperti dari cabor Judo dan cabor Kick Boxing.
Pelatih cabor Judo, Sulis Subiarti menuturkan, besaran bonus yang diberikan, tidak sesuai dengan perjanjian awal yang disampaikan Pemerintah Kota Bontang.
Besaran bonus yang diberikan tahun ini bagi pelatih, menggunakan sistem mengalikan besaran bonus dengan hitungan 1 medali emas yang diperoleh.
Dipaparkan Sulis, nilai bonus yang diterima tahun ini untuk pelatih sebesar Rp 30 juta, manajer sebesar Rp 25 juta, sedangkan untuk official Rp 10 juta.
“Bonus Ini untuk cabor yang dapat medali emas, walaupun kami mendapat 4 emas, itu dihitung cuma 1 emas, dengan nilai yang sama. Sementara medali yang lain tak masuk hitungan,” Jelasnya.
Sementara untuk bonus atlet perorangan, Sulis bilang sudah sesuai. Untuk medali emas sebesar Rp 50 juta, medali perak Rp 25 juta dan perunggu Rp 15 juta.
Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022 lalu, cabor Judo bontang, meraih 4 medali emas, dua medali perak, dan 18 medali perunggu.
Adapun dari cabor Kick Boxing Aspiah memengatakan, besaran atau nilai bonus yang diberikan ini, tak sesuai dengan biaya pribadi yang dikeluarkan oleh TC cabor.
Maka dari itu ia meminta besaran bonus yang diberikan tersebut, bisa kembali dipertimbangkan. Pasalnya, bonus ini telah lama dinanti, namun mengecewakan.
“Kami kecewa, tanpa koordinasi tiba-tiba diminta datang untuk tanda tangan,” Tukasnya.
Discussion about this post