Samarinda — Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Markaca, menilai keberadaan Koperasi Merah Putih merupakan langkah positif pemerintah dalam memperkuat ekonomi masyarakat.
Meski pelaksanaannya saat ini belum maksimal, Markaca menegaskan bahwa hal tersebut merupakan hal wajar mengingat struktur organisasi koperasi masih dalam tahap awal pembentukan.
“Ya, karena ini baru. Bukan karena kurang modal, tapi strukturnya baru dibentuk. Jadi wajar kalau belum maksimal. Tapi nanti akan jalan, karena ini program negara, bukan program RT,” ujar Markaca, Selasa (14/10/2025).
Program Koperasi Merah Putih merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dan UMKM. Namun, di Kalimantan Timur sendiri tercatat terdapat 59 koperasi, dan hanya 11 di antaranya yang masih aktif di Kota Samarinda.
Menanggapi hal itu, Markaca menilai kendala yang dihadapi bukan pada persoalan modal, melainkan lebih kepada aspek administrasi dan proses penyesuaian di lapangan.
“Saya kira enggak, ya. Mungkin cuma soal administrasi aja. Kayak MBG ini, masalahnya cuma administrasi. Soal duit, itu kan program negara. Dananya tersedia. Jadi bukan karena enggak ada uang,” jelasnya.
Ia menambahkan, proses administrasi memang membutuhkan waktu dan penyesuaian, tetapi program ini diyakini akan terus berjalan dan berkembang ke depannya.
“Kalau sudah bicara administrasi, ya prosesnya memang panjang. Artinya, semua berproses, dan itu akan tetap berjalan selama Pak Prabowo jadi presiden, karena ini programnya Pak Presiden,” tegasnya.
Markaca berharap seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan pengelola koperasi, dapat bersinergi agar program ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat Samarinda.
DPRD Kota Samarinda, kata dia, siap memberikan dukungan dalam pengawasan dan sinkronisasi kebijakan agar pelaksanaan program koperasi berjalan efektif dan berkelanjutan.(Adv)
















Discussion about this post