Inspirasa.co – Program Kartu Bontang Pintar (KBP) dipastikan tetap berjalan pada awal tahun mendatang, meski Pemkot Bontang harus menghadapi tantangan berat berupa pemangkasan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk tahun 2026.
Pemotongan anggaran tersebut berdampak langsung pada sejumlah program prioritas daerah, termasuk KBP.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, Abdu Safa Muha, menyampaikan bahwa KBP merupakan program yang menjadi leading sektor Dinas Pendidikan dan sepenuhnya didanai melalui APBD Kota Bontang.
Ia menegaskan bahwa meskipun kondisi fiskal daerah tengah mengalami tekanan akibat penurunan pendapatan, program bantuan pendidikan ini tetap akan direalisasikan.
“Awal tahun kami target program ini bisa berjalan,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (17/11/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah mematangkan seluruh aspek teknis mulai dari mekanisme penyaluran hingga penerapan di lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Program KBP dirancang untuk menyasar pelajar jenjang SD dan SMP, dengan total penerima manfaat diperkirakan mencapai 29 ribu siswa. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para peserta didik dalam memenuhi kebutuhan penunjang pendidikan mereka.
Namun, penyesuaian besar harus dilakukan akibat pemotongan anggaran dari pusat. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan bahwa nilai bantuan KBP yang sebelumnya diusulkan sebesar Rp1.000.000, kini terpaksa diturunkan menjadi Rp300.000 per siswa.
Kebijakan ini merupakan bentuk penyesuaian agar program tetap bisa berjalan di tengah keterbatasan fiskal.
“Harapannya, meski dengan nominal yang lebih kecil, program KBP tetap dapat memberi manfaat nyata bagi ribuan pelajar di Kota Bontang serta menjadi komitmen pemerintah dalam mendukung pemerataan akses pendidikan,” tukasnya.















Discussion about this post