Inspirasa.co – Neni Moerniaeni bersama suaminya Andi Sofyan Hasdam melaporkan Udin Mulyono ke Polisi, atas dugaan pencemaran nama baik, menyebar hoaks, dan menghasut.
Neni Moerniaeni dan suaminya Andi Sofyan Hasdam datang ke Kantor Polres Bontang, didampingi Kuasa Hukumnya. Selasa (3/9/2034) siang.
Usai memberikan berkas laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Bontang,
Andi Sofyan Hasdam, mengatakan, ia datang melapor ke polisi sebagai masyarakat, untuk mengadukan Udin Mulyono.
Pelaporan ini berawal dari video rekaman yang diterimanya dari masyarakat. Andi Sofyan Hasdam menjelaskan, di dalam video, Udin Mulyono seolah-olah menakuti masyarakat, jika Neni Moerniaeni menjadi wali kota, APBD Bontang tidak aman.
Berikut kalimat Udin Mulyono dalam rekaman video berdurasi 2.47 menit
“Anaknya di Provinsi, anaknya di Samarinda masuk. bayangkan 5 orang jadi DPR semua. Kalau sampai maaf aja nanti bu Neni jadi wali bisa mainkan mata aja sama anaknya yang jadi ketua DPRD.
Bayangkan 5 orang jadi DPRD. Ini yang saya tidak mau. Makanya saya tinggal. Dan mendukung pak Basri. Keserakahan ini yang saya tidak mau.
Ini kasian masyarakat buktinya dulu waktu jadi wali kota. Gaji honoree dikurangi. Ada kong kalikong anggaran. Saat itu Andi Faiz ketua dan dia wali kota.
Saya tidak mau warga bontang nantinya menyesal 5 tahun. Bayangkan pak 5 anggota DPR ini berapa uang habis. Ini harus dikembalikan dulu. Bukan uang sedikit ini.
Sebetulnya kalau membuat jahat saya bisa lenjarakan Sofyan Hasdam, Neni, dan Andi Faiz. Karena saya orang dalam beliau.
Keserakahan ini kami minta masyarakat untuk memikirkan dan mempertimbangkan baik-baik. Jangan sampai menyesal. Anak 3 jadi DpR, suami DPD, menantu jadi DPRD.
Seharusnya bu Neni mendampingi suaminya di Jakarta. Ngapain maju di Bontang”. Demikian kalimat Udin Mulyono dalam video.
Andi Sofyan Hasdam mengatakan, didalam video Udin Mulyono menyebut ada 5 orang, padahal cuman 4.
“Udin Mulyono menyebut, 5 orang ini biayanya tinggi sekali dan itu akan dikembalikan dari APBD,” jelas Andi Sofyan Hasdam.
“Ini penghinaan, sangat tidak sopan, seolah olah kami mau jadi anggota DPR untuk mencari uang dengan menghalalkan segala cara, ini tidak benar,” jelas Andi Sofyan Hasdam.
Andi Sofyan Hasdam bilang, selama ini pihaknya menjaga situasi pilkada yang kondusif, dan tidak pernah mengkampanye hitamkan calon-calon lain.
“Hanya program yang kami dahulukan, karena itulah yang kami harapkan, bahwa masyarakat kami didik untuk pemilu, mendengarkan mana program yang baik, bukan menjelekkan orang lain,” ungkapnya.
Baca juga: Andi Sofyan Hasdam: Kami Tak Pernah Kampanye Hitamkan Calon Lain, Hanya Program yang Didahulukan
Dikonfirmasi terpisah Udin Mulyono mengaku tidak masalah namanya dilaporkan. Kemudian akan menghadapi laporan tersebut.
Disinggung soal ucapannya. Udin mengaku itu dilakukan secara pribadi dan atas inisiatif dari dirinya.
“Silahkan saja melapor. Saya siap menghadapi. Itu saya benar ngomong begitu tanpa ada perintah siapapun,” ucap Udin Mulyono.
Pewarta: Aris
Discussion about this post