Inspirasa.co – Cendekiawan Muda Rhesa Yogaswara menegaskan, penggunaan pinjol untuk pendidikan tidak tepat.
Hal itu dikatakan Rhesa Yogaswara, setelah
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, manyatakan mendukung segala inisiatif yang tujuannya membantu mahasiswa membayar biaya kuliah, tak terkecuali menggunakan pinjaman online (pinjol).
“Tidak masuk di akal jika pinjol dengan akad komersial, berbasis bunga ribawi menjadi akad transaksi untuk Pendidikan, dilihat dari berbagai sisi,” ujar Cendekiawan Muda Rhesa Yogaswara, dalam keterangan tertulis dilansir di detiknews.
Rhesa Yogaswara menilai pendidikan seharusnya menjadi hak bagi setiap masyarakat, sehingga pemerintah perlu hadir memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan pendidikan.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Mendukung Bayar UKT Mahasiswa Pakai Pinjol
“Dari aspek kenegaraan, sudah sepatutnya Pendidikan menjadi hak Warga Negara Indonesia. Menuju Pendidikan gratis saja kita masih sulit, setidaknya murah. Jika murah saja sulit, setidaknya jangan dibebankan bunga. Lah ini malah dibiarkan dikenakan bunga,” ujarnya.
“Salah satu program kami di organisasi adalah memberikan pinjaman Pendidikan tanpa bunga. Sudah sepantasnya Pemerintah mengambil peran ini bagaimana melibatkan swasta untuk terlibat aktif dalam dunia Pendidikan dengan memberikan pinjaman tanpa bunga bagi mereka yang membutuhkan,” sambungnya.
Rhesa yang juga Ketua ICMI Jakarta Selatan menilai pembangunan kualitas manusia seharusnya dilihat sebagai investasi jangka Panjang. Sehingga menurutnya pendidikan gratis ataupun pendidikan murah perlu diberikan.
“Belum lagi kalau kita melihat peluang kemitraan antara industry, dunia usaha, dunia kerja, seharusnya pembangunan kualitas manusia dilihat sebagai investasi jangka Panjang. Jadi bisa kita buat skema kemitraan antara swasta, mayarakat, yang difasilitasi oleh pemerintah, agar Pendidikan bisa menjadi gratis, atau setidaknya murah,” ujarnya.
Discussion about this post