Inspirasa.co – Pemerintah Kota Bontang melalui Wali Kota Neni Moerniaeni mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu ratusan mahasiswa Universitas Trunajaya (Unijaya) yang mengalami kendala akademik setelah kampus mereka dibekukan Kemendikbudristek. Dua tindakan strategis telah dilakukan secara paralel: pertemuan langsung dengan pejabat Kemendikbudristek di Jakarta dan konsultasi intensif dengan LLDIKTI Wilayah XI di Banjarmasin.
Wali Kota Neni menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya maksimal mencari solusi terbaik bagi mahasiswa yang terdampak. “Kami memahami betul keresahan yang dialami mahasiswa dan keluarga mereka. Saat ini kami sedang memfasilitasi berbagai kemungkinan penyelesaian,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (18/5/2025) siang.
Sekitar 200 mahasiswa, terutama dari angkatan 2020 dan 2021, saat ini menghadapi ketidakpastian menyelesaikan studi. Mereka tidak dapat mengikuti yudisium maupun wisuda akibat status kampus yang dibekukan karena persoalan administrasi. Beberapa perwakilan mahasiswa sebelumnya telah bertemu dengan Wali Kota untuk memohon bantuan.
Dalam upaya penyelesaian, Pemkot Bontang telah mempersiapkan beberapa skenario. Salah satunya adalah opsi transfer ke perguruan tinggi lain di Samarinda, seperti UMKT dan Untag, jika Unijaya tidak dapat melanjutkan operasionalnya.
“Saya sudah dikomuniaksikan ke UMKT. Saya telpon langsung rektornya. Kalau seandainya keluar rekomendasi Kemendikti bhawa anak-anak ini bisa ditransfer atau pindah kuliah di jurusan yang sama. Karena Bontang, kan, tidak punya universitas yang punya jurusan seperti di Untru, maka dialihkan ke kampus di Samarinda,” urainya.
Dia menambahkan “Tapi ketika berpindah tidak bisa langsung ikut yudisium. Harus lihat mata kuliahnya, harus disesuaikan dengan yang ada di UMKT.”
Di sisi lain, tim khusus dari Kemendikbudristek dijadwalkan akan melakukan verifikasi langsung ke kampus untuk menilai kondisi sebenarnya. Hasil evaluasi ini akan menentukan langkah-langkah selanjutnya bagi kelangsungan Unijaya.
Sementara itu, delegasi Pemkot yang dipimpin Asisten I Dasuki juga aktif berkoordinasi dengan LLDIKTI Wilayah XI. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap warga Bontang yang sedang menempuh pendidikan. Pemerintah harus hadir di saat masyarakat membutuhkan,” tegas Enik Ruswati, Kepala Inspektorat Bontang yang turut dalam delegasi.
Langkah-langkah cepat yang diambil Pemkot Bontang ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjamin hak pendidikan warganya. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menemukan solusi terbaik bagi mahasiswa Unijaya, baik melalui penyelesaian masalah di kampus asal maupun alternatif lain jika diperlukan.
Discussion about this post