Inspirasa.co – Gerakan pemberantasan produk ilegal seperti obat, makanan, dan kosmetik berbahaya kian digencarkan. Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh Gerakan Pramuka Kota Bontang melalui Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (SAKA POM) lewat kegiatan bertajuk “Bontang Siaga Bersama SAKA POM”, yang digelar Sabtu (26/7/2025) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.
Agenda ini menjadi langkah konkret dalam memberikan edukasi sekaligus tindakan pencegahan terhadap peredaran produk tanpa izin yang bisa membahayakan kesehatan publik.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Bahauddin, membuka kegiatan ini secara resmi. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman produk ilegal.
“Produk ilegal adalah ancaman nyata. Edukasi sejak dini adalah langkah paling efektif untuk menghadapinya. Peran Pramuka sangat vital dalam menularkan kesadaran ini ke masyarakat,” kata Bahauddin dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti masih banyaknya kasus penyalahgunaan kosmetik dan obat tanpa izin sebagai indikator lemahnya pengawasan di lapangan.
“Harapan saya, Pramuka Penegak mampu mengambil peran lebih besar, tidak hanya aktif dalam kegiatan kepramukaan, tapi juga menjadi agen yang membawa perubahan di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Dewan SAKA POM sekaligus Ketua Panitia, Sindy, mengungkapkan kegiatan ini diikuti oleh 61 peserta dari seluruh ambalan Pramuka se-Bontang.
Para peserta mendapatkan pelatihan mengenali produk ilegal, cara melapor kepada pihak berwenang, hingga metode sederhana untuk mendeteksi bahan berbahaya dalam makanan.
“Ini bentuk gerakan bersama melawan kejahatan tersembunyi dalam kemasan produk yang tampaknya legal, tapi sesungguhnya berbahaya. Edukasi seperti ini sangat krusial,” kata Sindy.
Sebagai narasumber utama, Rizky Riri dari Balai Besar POM Samarinda memberikan pemahaman mengenai ciri-ciri produk berisiko tinggi, termasuk praktik suntik pemutih ilegal dan makanan mengandung zat terlarang.
Selain materi dalam ruangan, peserta juga mengikuti simulasi pengawasan produk di lapangan dan praktik pelaporan kepada otoritas yang berwenang.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post