Inspirasa.co — Upaya memperkuat peran koperasi dalam perekonomian lokal terus digalakkan Pemerintah Kota Bontang. Melalui Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (DKUMPP), pelatihan bagi pengurus dan pengawas Koperasi Merah Putih (KMP) resmi digelar, Kamis (24/7/2025).
Agenda ini menyasar peningkatan kapasitas sumber daya manusia koperasi yang tersebar di seluruh kelurahan. Sebanyak 90 peserta turut ambil bagian, terdiri atas 75 pengurus dan 15 pengawas koperasi.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang membuka kegiatan secara langsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, menyampaikan pentingnya koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat.
“Landasan konstitusional kita menempatkan koperasi sebagai kekuatan utama dalam sistem ekonomi berbasis kebersamaan. Di sinilah koperasi mengambil peran,” katanya.
Wawali Agus juga menggarisbawahi komitmen pemerintah pusat terhadap koperasi, merujuk pada arahan Presiden Prabowo Subianto dalam forum nasional awal tahun ini. Saat itu, kepala daerah diminta mempercepat pembentukan koperasi desa sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan.
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 pun terbit sebagai tindak lanjut, menargetkan 80.000 Koperasi Merah Putih hadir di seluruh pelosok, termasuk di Bontang.
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas. Setelahnya, akan dilakukan pembentukan struktur legal, pengesahan koperasi, dan pengangkatan kepengurusan,” jelas Wawali Agus.
Selama dua hari, peserta akan mendapatkan materi dari akademisi, praktisi koperasi, serta pihak Bank Kaltimtara. Pokok bahasan meliputi perencanaan usaha, manajemen keuangan, sistem pelaporan, hingga digitalisasi layanan koperasi.
Kepala Bidang Usaha Mikro DKUMPP, Muhammad Takwin, menekankan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi antara pemkot dan sektor perbankan daerah. Tujuannya, menciptakan koperasi yang tangguh secara kelembagaan dan berkelanjutan secara ekonomi.
“Lewat pelatihan ini, kita harapkan lahir koperasi-koperasi yang tak hanya tertib administrasi, tapi juga siap menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
Takwin juga menambahkan bahwa koperasi harus dikelola secara profesional, dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagai pijakan utama.
“Ini bukan sekadar wadah simpan pinjam. Koperasi harus jadi mesin pertumbuhan ekonomi lokal,” tandasnya.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post