Inspirasa.co – Memasuki puncak musim kemarau yang terjadi di Tanah Air, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur menyusun persiapan menghadapi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Gubernur Kaltim Isran Noor saat membuka Rapat koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karthutla di Samarinda pada Rabu (9/8/2033) kemarin mengatakan, memasuki puncak musim kemarau yang terjadi di Tanah Aii akhir-akhir ini semua wilayah di Indonesia bersiaga dalam menghadapi dampak El Nino tersebut.
Pada rapat koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karthutla di Samarinda ini diharapkan, bisa merumuskan kesepakatan dan langkah yang tepat.
Untuk di Kalimantan diharapkan dampak kekeringan dan karhutla tersebut bisa segera diantisifasi dengan kerja sama Pemprov Kaltim, Pemerintah Kabupaten maupun masyarakat hingga peran serta dari aparat TNI dan Polri.
“Usaha peran swasta juga diharapkan, seperti perusahaan tambang hingga sawit, ikut menjaga hutan di sekitar wilayah usaha mereka agar tidak terjadi kebakaran hutan,” Jelas Gubernur Kaltim Isran Noor.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tianur menuturkan, kegiatan rakor ini merupakan tindak lanjut dari hasil rakor yang dilaksanakan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan pada 26 April 2023 lalu.
Pada rakor yang dilaksanakan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan tersebut, membahas antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi terjadinya hidrometeorologi kekeringan dan karhutla.
“Antusifasi dengan melakukan langkah mitigasi pengurangan risiko bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan,” Jelasnya.
Langkah-langkah mitigasi bencana ini dilakukan bersama mitra kerja antar kabupaten dan kota. Seperti pemantauan serta penyebarluasan data dan informasi perkembangan cuaca dan iklim, juga melakukan rakor kesiapsiagaan terhadap anomali cuaca lintas sektor. (*)
Discussion about this post