Inspirasa.co – Santi terlihat memegang papan putih bertuliskan tolong anakku butuh ganja medis. Sementara itu dibelakangnya tampak sang suami berdiri disamping anaknya yang saat itu berada di kereta dorong dengan kepala disangga bantal dan kain.
Kedua pasangan suami istri dan anaknya yang bernama Pika ini diketahui berasal dari Sleman, Yogyakarta. Adapun Pika diketahui mengidap kelainan otak.
Pasangan suami istri ini rupanya tengah melakukan aksi damai di kawasan Bundaran HI, Jakarta, saat Car Free Day (CFD) pada Minggu (26/6/2022).
Santi dan suaminya membawa sebuah surat yang ditujukan kepada hakim MK agar segera memberikan putusan atas permohonan uji yang sudah dia ajukan atas UU Narkotika.
Santi dan suaminya meminta agar ganja yang masuk golongan I UU Narkotika bisa digunakan untuk keperluan medis pengobatan anak mereka yang mengalami kelainan otak.
Sebagai informasi pada 2020 lalu, Santi dan dua orang ibu lainnya pernah meminta MK untuk membatalkan ketentuan dalam UU Narkotika yang dinilai melarang penggunaan ganja untuk keperluan pengobatan anak mereka yang mengalami kelainan otak.
Hal itu mereka minta dalam sidang perkara No. 106/PUU-XVIII/2020, pihak pemohon meminta agar MK mengizinkan penggunaan ganja dan narkotika golongan I lainnya untuk kebutuhan kesehatan atau terapi.
Namun, permohonan tersebut masih belum dikabulkan oleh MK. Salah satu anak yang mengidap cerebral palsy pun meninggal di tengah proses persidangan pada 26 Desember 2020.
Santi berharap agar Pika dan anak-anak lainnya tidak bernasib sama seperti itu lagi.
Berikut ini surat yang Santi tulis untuk hakim konstitusi.
“Hakim MK yang mulia
Tolong angkat kekuatiran saya. Setiap hari terbayang akan satu-persatu teman anak saya yang tiada. Setiap anak saya tidur, selalu saya lihat dadanya. Masih naik-turunkah? Masih bernapaskah? Belum lagi ketika kejang-kejang muncul…
Pikiran saya berhenti bekerja, akal saya entah kemana. Dan saya harus berusaha sekuat tenaga menjaga kewarasan saya. Air mata sudah tercurah… doa sudah dipanjatkan.
Kini ikhtiar lain, juga saya usahakan. Jangan gantung saya… 2 tahun berlalu dan permohonan saya untuk ganja media anak saya belum ada kepastian. Beri saya kepastian. Beri kami kepastian…
Saya dan Pika
26 Juni 2022.”
Discussion about this post