Inspirasa.co — Tradisi tahunan Pesta Laut di Kota Bontang dipastikan kembali digelar pada Desember mendatang.
Meski acara ini mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, pihak dinas menegaskan bahwa konsep penyelenggaraan sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat Bontang Kuala selaku panitia inti.
Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, mengatakan bahwa pemerintah hanya terlibat pada sisi pendanaan dan fasilitas tertentu, sementara desain acara, tema, dan rangkaian kegiatan tetap menjadi wewenang warga Bontang Kuala.
“Misalnya dananya dari dinas, tapi secara konsep penyelenggaraannya itu dikembalikan ke warga BK sendiri. Bagaimana mereka mendesainnya, ya itu urusan panitia. Karena ini upacara turun-temurun, tidak bisa kita ubah begitu saja,” ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Menurutnya, pelaksanaan Pesta Laut merupakan tradisi budaya masyarakat pesisir yang harus dijaga keasliannya. Karena itu, Disdikbud memilih untuk tidak terlalu banyak melakukan intervensi agar nilai-nilai kearifan lokal tidak hilang.
Berbeda halnya dengan gelaran Bontang City Carnival (BCC), yang memang merupakan acara modern rancangan pemerintah.
“Kalau BCC itu baru, jadi konsepnya bisa kita bentuk. Tapi Pesta Laut beda, itu sudah dari leluhur,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga memastikan bahwa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan dilibatkan dalam penyelenggaraan. Menurutnya, setiap event budaya di Bontang selalu memberi ruang bagi UMKM untuk berpartisipasi.
“Pasti UMKM terlibat, tidak mungkin tidak. Contohnya seperti di BCC, jumlah penonton dan UMKM itu hampir berimbang. Jadi keberadaan UMKM sudah jadi bagian penting dari setiap event,” tandasnya.
















Discussion about this post