Inspirasa.co – Polresta Samarinda mengungkap aktor otak dari pembuatan bom molotov yang menjerat mahasiswa Universitas Mulawarman.
Kapolresta Samarinda Kombes Hendri Umar menjelaskan, ada dua aktor dari kasus tersebut yakni N dan L yang telah diringkus Polresta Samarinda, keduanya terungkap bukan merupakan mahasiswa.
N ini mantan mahasiswa Fisipol Unmul, dan L bukan orang Samarinda, dia pendatang dari Sumatera.
Rencana aksi demo di gedung DPRD Kaltim 1 September 2024 lalu dengan menggunakan bom molotov, berawal dari pertemuan N dan L dengan inisial X dan Y di sebuah warung kopi di Jalan M Yamin, Jumat 29 Agustus.
“Terungkap bahwa N yang memiliki ide untuk membuat bom molotov kemudian disetujui X dan Y,” jelas Kombes Hendri Umar dalam konperensi pers Jumat (5/9/2025).
Baca juga: Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa Unmul Dijamin Rektor, Polisi Amankan 2 Terduga Aktor Intelektual
Sementara itu, hasil pertemuan mereka telah disampaikan kepada Z yang merupakan penyokong dana untuk pembelian bahan-bahan pembuatan bom molotov.
Rencana mereka berlanjut pada 31 Agustus, N dan Z pergi membeli bahan pembuatan bom molotov.
“Mereka membeli jeriken dan pertamax sebanyak 20 liter dan membeli botol kaca di lokasi yang sama,” ungkap Kombes Hendri Umar.
N dan Z kemudian menyimpan bahan bom molotov di warkop tempat pertemuan awal mereka.
Sementara N diketahui menyerahkan bahan bom molotov ini ke mahasiswa berinisial R untuk dilakukan pembuatan. Namun rencana mereka ini terendus kepolisian hingga akhirnya diamankan Polresta Samarinda.
N dan L diamankan kepolisian pada Kamis 9 Agustus pukul 16.00 Wita di Kilometer 47 Kelurahan Bukit Merdeka, Samboja, Kukar.
Mereka ditangkap ketika berada di lahan perkebunan milik warga, milik salah satu keluarga pelaku.
Discussion about this post