Jumat, Mei 16, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home Info Terkini

Nelayan Bontang Lestari Keluhkan Banyak Ikan Mati Duga Akibat Limbah Perusahaan PT EUP, Pihak PT EUP: Kami Tunggu Hasil Uji Lab

inspirasa.co by inspirasa.co
24 Maret 2025
in Daerah, Lingkungan
0
Foto Dokumentasi nelayan penemuan ikan mati di perairan Bontang Lestari.

Foto Dokumentasi nelayan penemuan ikan mati di perairan Bontang Lestari.

374
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasa.co – Para nelayan mendapati banyak ikan yang mati di perairan laut Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, pada Jumat (20/3/2025) lalu.

Nelayan setempat menduga, banyaknya ikan yang mati, akibat terpapar limbah cair buangan PT Energi Unggul Persada (EUP).

Baca juga :

Andi Satya Soroti Jalan Rusak dan Kerusakan Hutan Bakau Konversi Lahan PT EUP di Bonles, Ini Kata PT EUP

Datangi PT EUP: Tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Andi Satya Harus Ada Win-Win Solusi dengan Nelayan Semua Pihak Terpuaskan

Salah seorang nelayan di Bontang Lestari yang tak ingin disebutkan namanya ini mengatakan, fenomena matinya ikan di sekitar perairan PT EUP bukan kali pertama terjadi.

Ditemukannya ikan-ikan mati tersebut sudah sering kali terjadi, dan baru kali ini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Bahkan sebaran ikan yang mati lebih luas, hingga 4 kilometer dari bibir pantai terluar.

Penemuan ikan mati ini kembali terjadi pada Jumat (20/3/2025) diunggah di media sosial dan viral.

“Sudah lama itu (ikan mati mengambang). Mungkin dua tahunan. Tapi tidak ada responnya kalau warga protes,” kata nelayan tersebut saat dihubungi Minggu (23/3/2025).

Nelayan setempat menduga matinya berbagai jenis ikan akibat buangan limbah PT EUP. Dugaan ini semakin menguat, pasalnya di perairan dekat tempat pembuangan limbah PT EUP, kondisinya memperihatinkan.

“Bagaimana mau hidup ikan. Hitam airnya, bau comberan juga,” ungkapnya.

Akibat kejadian ini, nelayan setempat mengaku mengalami kerugian, dari hasil tangkapan yang berkurang.

Ia mengaku berbagai hasil laut seperti kepiting, kerang, ikan-ikan seperti baronang, bawis, dan bandeng, banyak ditemukan mati.

Ikan yang mati secara mendadak itu tak mungkin dipungut nelayan lantaran dikhawatirkan mengandung racun membahayakan.

Selain itu nelayan terpaksa harus melaut lebih jauh, dan biaya operasional pun bertambah, seperti menambah bahan bakar.

“Kalau dulu bisa kami dapat Rp500 ribu per hari, tapi sekarang, bahkan bisa kurang dari Rp100 ribu,” ungkapnya.

Pria ini berharap pemerintah mengambil sikap terkait dugaan pencemaran laut ini. Sebab, ini terkait dengan mata pencarian ratusan nelayan yang bermukim di sekitar PT EUP, bukan cuma di Bontang tapi berdampak terhasap nelayan Kukar.

Nelayan lainnya juga mengatakan hal serupa. Fenomena ikan-ikan mati mendadak di sekitar perairan PT EUP bukan kali pertama terjadi. Ini fenomena berulang dan sudah menahun.

Mulanya nelayan tak terlalu menyoal karena mereka merasa masih bisa mendapat ikan ketika melaut.

Namun, kejadian pada Jumat lalu itu membuat nelayan untuk mendesak pemerintah setempat mengambil sikap.

“Ini kejadian paling parah dari sebelumnya, nakanya sampai di-upload sama teman-teman ke FB saking parahnya,” katanya dikonfirmasi, Minggu (23/3/2025).

Dia mengatakan, perairan yang bersisian dengan PT EUP jadi spot nelayan setempat mencari ikan. Sebab, kawasan yang di pesisinya dipenuhi pohon bakau itu banyak dipenuhi ikan. Sehingga nelayan tak perlu melaut terlalu jauh.

Namun sekarang, mereka harus melaut minimal 4-5 kilometer dari bibir pantai, sebab di perairan dangkal sudah dipenuhi limbah perusahaan yang kehitaman dan berbau comberan.

Nelayan tak mau ambil risiko cari ikan di kawasan yang penuh toksik karena takut ikan hasil tangkapan mereka akan beracun.

“Jauh kami melaut itu. Tangkapannya berkurang, biaya juga naik karena beli BBM,” sebutnya.

PT EUP sebut matinya ikan belum tentu karena aktivitas perusahaan

Jayadi Humas PT EUP, ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait matinya ribuan ikan di perairan dekat areal operasional perusahaan.

Jayadi bilang, perusahaan tengah melakukan menotirong secara internal untuk mengecek semua, apakah ada limbah buangan yang tidak sesuai SOP.

“EUP punya izin pembuangan limbah cair. Bisa dirilis ketika sudah memenuhi ambang batas. Ini coba kami dalami dan uji, apa ada tidak sesuai SOP,” kata Jayadi, Senin (24/3/2025) pagi.

Namun Jayadi menegaskan, kematian ribuan ikan di perairan sekitar perusahaan belum tentu karena aktivitas perusahaan. Pasalnya, berdasar video yang disaksikan, ikan-ikan yang mati menurutnya kecil-kecil, tidak besar.

Padahal menurutnya, ikan-ikan di dekat perairan perusahaan mestinya besar, sebab buangan dari perusahaan menjadi ingredient ikan yang membuatnya gemuk.

“Yang jadi aneh buat kami, ikan yang mati kok kecil-kecil, bukan besar. Ikan di sana kan bisa dua-tiga kilo itu besanya. Jadi belum tentu dari kami itu. Tapi kami akan tunggu hasil ujinya saja, ini lagi ditelusuri semua,” tandasnya. (Aris/Fitri)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
Foto: Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris

Ikan Mati Diduga Tercemar Limbah Perusahaan, Pemkot Minta DLH Kaltim Segera Periksa Uji Lab, Singgung Soal Pengawasan Rutin Perusahaan

Foto: Pengurus dan anggota Forum Jurnalis Bontang (FJB) melaksanakan bakti sosial dirangkai buka puasa bersama santri Panti Asuhan Darul Aitam Bontang, Senin (24/3/2025).

Kegiatan Rutin Setiap Ramadan, FJB Berbagi Kebahagiaan Santuni Anak Yatim

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022

EDITOR'S PICK

RKUHP Turunkan Hukuman Pidana Korupsi Menjadi 2 Tahun

RKUHP Turunkan Hukuman Pidana Korupsi Menjadi 2 Tahun

7 Desember 2022
Pedagang di pasar Taman Rawa Indah Bintang.

Harga Gula dan Minyak Goreng Terus Naik

26 April 2024
Direstui Jokowi, Produk Kekayaan Intelektual Bisa Jadi Jaminan Utang ke Perbankan, Ini Kriterianya

Direstui Jokowi, Produk Kekayaan Intelektual Bisa Jadi Jaminan Utang ke Perbankan, Ini Kriterianya

19 Juli 2022
Kerjasama Digitalisasi, SEVIMA dan LLDIKTI Sumut Rumuskan Dua Tips Pecahkan Masalah Administrasi Kampus

Kerjasama Digitalisasi, SEVIMA dan LLDIKTI Sumut Rumuskan Dua Tips Pecahkan Masalah Administrasi Kampus

18 April 2023

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • Andi Satya Soroti Jalan Rusak dan Kerusakan Hutan Bakau Konversi Lahan PT EUP di Bonles, Ini Kata PT EUP 16 Mei 2025
  • Datangi PT EUP: Tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Andi Satya Harus Ada Win-Win Solusi dengan Nelayan Semua Pihak Terpuaskan 16 Mei 2025
  • Sinergi DPRD Kaltim dan Balikpapan, Bahas Program Kerja dan Peraturan Daerah 16 Mei 2025
  • DPRD Kaltim Soroti Dugaan Wanprestasi Hotel Royal Suite Balikpapan 16 Mei 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
 

Memuat Komentar...