Inspirasa.co – Kepolisian Kota Samarinda terus mengusut kasus kematian wanita berinisial DMJ 55 tahun yang ditemukan di gudang Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah, Samarinda pada Minggu 18 Februari 2024 lalu.
Kepala Polresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, menyampaikan, kepolisian terus bekerja untuk memastikan penyebab kematian DMJ.
Penyelidikan dilakukan oleh tim penyidik Polsek Samarinda Kota, bersama Satreskrim Polresta Samarinda.
Penyelidikan dilakukan dengan melakukan investigasi pemeriksaaan kepada 6 orang saksi, dan memeriksa semua karyawan Kimia Farma.
Meski begitu, belum ada bukti yang mengarah pada tindak pidana atau kematian yang tidak wajar.
Selain itu, kepolisian mengumpulkan bukti bukti di sekitar lokasi untuk mengurai misteri penyebab kematian wanita paruh baya tersebut.
“Rekaman CCTV tengah dialanisis oleh laboratorium di surabaya, untuk memastikan tidak adanya rekayasa dalam rekaman,” Jelasnya
dalam konferensi pers Rabu (19/3/2024).
Polisi juga berencana akan segera menggelar pra-rekonstruksi untuk memahami kronologi peristiwa tersebut.
Kronologi kejadian
Kepala Polresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, menjelaskan kronologi kejadian bermula saat seorang ibu memasuki apotek dan menuju ruang racik obat sambil membawa kantong kresek hitam.
Wanita paruh baya tersebut kemudian sempat dihadang oleh apoteker yang tengah berjaga.
Lanjutnya, usut punya usut wanita paruh baya tersebut dari Rumah Sakit Jiwa Atma Husada. Diketahui wanita tersebut, memang sedang menjalani kontrol dan pemeriksaan.
Setelah meminta minum dari suaminya, ia ditinggal sendirian sementara suaminya menunggu obat. Ketika suaminya kembali, ia tidak menemukan istrinya dan berupaya menghubungi melalui ponsel namun tidak ada respon.
Dari kejadian itu, terhitung 18 hari sejak wanita tersebut menghilang hingga jenazahnya ditemukan di belakang gudang barang bekas milik kimia farma.
Autopsi telah dilakukan dan pihak kepolisian kini sedang menunggu hasil digital forensik untuk mengetahui penyebab kematian.
Kimia Farma proaktif bantu polisi usut kasus
Sementara itu, Manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) melalui Direktur Operasional KFA, Muhardiman, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Direktur Operasional KFA, Muhardiman mengatakan, pihaknya proaktif membantu kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
Muhardiman bilang, gudang yang disebut tempat ditemukannya Almarhumah tersebut, bukan merupakan gudang obat dan tidak dipakai untuk operasional harian.
“Sejak ditemukannya jasad Almarhumah pada Minggu 18 Februari lalu, kami segera melaporkannya kepada pihak berwajib,” Jelasnya.
Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung.
“Tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).
Untuk memudahkan penyelidikan kepolisian, manajemen KFA Unit Bisnis Samarinda membantu dengan memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV di apotek.
Pihaknya memastikan pergantian pimpinan KFA Hidayatullah tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.
Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran Sumber Daya Manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma.
Pewarta: Aldiansyah
Editor: Ars
Discussion about this post