Minggu, Juni 8, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home Info Terkini

Prof. Sukir Maryanto: Pedagang Dawet di Kota Batu yang Kini Jadi Guru Besar Bidang Gunung Api di Universitas Brawijaya Malang

inspirasa.co by inspirasa.co
4 September 2024
in Nasional
0
Caption: Prof. Sukir Maryanto dalam Webinar SEVIMA, Selasa (03/09/2024).

Caption: Prof. Sukir Maryanto dalam Webinar SEVIMA, Selasa (03/09/2024).

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasa.co – Pantang menyerah adalah prinsip yang selalu dipegang teguh oleh Prof. Sukir Maryanto, S.Si, M.Si, Ph.D. Lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1971, perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan.

Namun, berkat semangatnya yang tak kenal lelah, ia berhasil mencapai puncak karier akademis sebagai Guru Besar di bidang Gunung Api (Vulkanologi) dan Panas Bumi (Geothermal) di Universitas Brawijaya (UB).

Baca juga :

Efisiensi Belanja Negara, Menteri Keuangan Hapus Tunjangan Uang Pulsa dan Uang Saku Rapat PNS

Tendangan Penalti Romeny Menangkan Indonesia Lawan China 1-0

Kecintaannya terhadap ilmu fisika telah tumbuh sejak muda, dan ketertarikannya pada vulkanologi muncul dari keinginan untuk berkontribusi dalam bidang yang jarang diminati.

“Sebanyak 13 persen gunung api di dunia, ada di Indonesia. Jadi menurut saya, gunung api itu harus dipelajari, karena selain ada potensi bahaya, ada pula potensi energinya,” ujar Prof. Sukir dengan penuh semangat dalam Webinar SEVIMA, Selasa (03/09/2024).

Bagi Sukir, mempelajari gunung api bukan sekadar ilmu, melainkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.

Namun, perjalanan menuju gelar profesor tidaklah mudah. Sukir harus menghadapi banyak rintangan, termasuk kesulitan ekonomi yang hampir membuatnya putus asa.

Sejak kecil, putra pasangan Sastrodiharjo dan Santinah ini telah terbiasa bekerja keras membantu keluarganya berjualan berbagai jenis makanan.

“Sebelum sekolah, saya harus bangun untuk sholat subuh dan merapikan kantin, sempat juga saya berjualan makanan di bawah pohon, di rumah sakit. Saya ikut mengerjakan apa saja, tidak pilih-pilih,” kenangnya.

Ketika keluarganya mengikuti program transmigrasi ke Jambi Pulau Sumatera, Sukir, yang masih kecil, memilih menetap di Sukoharjo bersama budenya.

Namun, ketika orang tuanya jatuh sakit, ia memutuskan untuk bergabung dengan mereka di Jambi.

Perjalanan panjang dan melelahkan itu dilalui dengan tiga hari perjalanan naik bus seorang diri dan membawa satu dus penuh buku, satu-satunya harta berharga yang ia miliki.

Di Jambi, ia tetap gigih belajar meski harus bekerja di ladang dan toko kelontong, hingga akhirnya berhasil melanjutkan sekolah SD dan SMP yang berjarak puluhan kilometer dari rumah keluarganya di daerah transmigrasi.

Mulai Berdagang Dawet Ketika Sekolah di SMA PGRI Batu

Ketika memasuki SMA, Sukir merantau ke Batu, Malang dan bekerja menjual dawet untuk membiayai sekolahnya. Ia memilih Batu Malang karena pendidikan di Kota Apel ini menurutnya lebih baik dibanding di daerah transmigrasi.

Sukir akhirnya bersekolah di SMA PGRI Batu. Di sana, kepintarannya dalam fisika mulai bersinar, membawa tim sekolahnya meraih kemenangan dalam lomba cerdas cermat, mengalahkan sekolah-sekolah negeri ternama pada saat itu.

Setelah lulus SMA, Sukir sempat merantau ke Jakarta untuk mencari beasiswa. Meskipun gagal dalam seleksi akhir beasiswa, ia tidak patah semangat.

Sukir bekerja keras sebagai operator mesin pemintal benang selama satu tahun, sebelum akhirnya diterima di Jurusan Fisika Universitas Brawijaya.

Semasa kuliah, ia juga tetap berdagang, mengumpulkan pundi-pundi rupiah, serta mempertebal tekad untuk terus belajar dan mengubah nasib.

“Saya sempat cuti kuliah selama satu tahun untuk bertemu dengan keluarga dan menabung,” kenang Sukir.

Kegigihannya membuahkan hasil, dan ia berhasil meraih gelar sarjana, lalu melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3 dengan beasiswa.

Semua studinya berpusat pada Gunung Api, seiring dengan kehidupan sehari-harinya di Batu Malang yang memang dekat dengan salah satu Gunung Api terbesar di Jawa, yaitu Gunung Semeru.

“Indonesia ini dekat dengan gunung api, tapi justru belum banyak orang belajar tentang gunung api. Di jurusan saya, Fisika, juga gunung api waktu itu masih sedikit peminatnya,” ungkap Sukir.

Ketekunan meneliti gunung api membawa karir akademis Prof. Sukir semakin gemilang. Ia terlibat dalam berbagai penelitian di dalam dan luar negeri, termasuk proyek GFZ Jerman, Pennsylvania University, MBKM Semeru, serta mengajar mitigasi bencana ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia di berbagai kesempatan, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan membawanya menjadi salah satu peneliti terkemuka di bidang vulkanologi dan geothermal, memberikan kontribusi besar bagi mitigasi bencana alam di Indonesia.

“Dari hasil hibah dan penelitian tersebut, saya juga bisa membantu pendidikan dan memberikan beasiswa kepada ratusan anak sepanjang karir saya, untuk studi S1, S2, bahkan S3, yang berminat di bidang kegunungapian dan bergabung di laboratorium saya di Universitas Brawijaya,” ungkapnya.

Di samping kesibukannya meneliti tentang gunung api, berdagang di Batu Malang tetap ia lakoni hingga kini. Namun Sukir tak lagi berjualan dawet. Warung Bu Sukir, yang dikelola istri, menjajakan soto seger dan berbagai jajanan pasar di tengah sejuknya Kota Batu.

Warung ini berlokasi tak jauh dari Stadion Kota Batu, dan menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi warga untuk menikmati kuliner. Bangunan warung ini juga terdiri atas beberapa tingkat, dan memiliki pemandangan indah.

“Kalau pagi, warung ini rame sekali karena banyak jajanan pasar yang digemari warga sekitar dan harganya terjangkau,” lanjut Sukir.

Atas pengalamannya tersebut, Sukir mengajak generasi muda adalah untuk tidak pernah patah semangat dalam mengejar mimpi.

“Selama masih dalam jalan yang benar, teruslah berusaha. Pasti ada jalan!,” tandasnya. (Adv)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
PWNU Kaltim Siapkan Dialog Kebudayaan dengan Calon Gubernur Membahas Penguatan Kebudayaan dan Pengelolaan SDA

PWNU Kaltim Siapkan Dialog Kebudayaan dengan Calon Gubernur: Bahas Penguatan Kebudayaan dan Pengelolaan SDA

DR. Herdiansyah Hamzah, S.H., LL.M.

Mutasi Harus Taat Aturan dan Berbasis Kinerja

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022

EDITOR'S PICK

Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Kota Bontang Acis Maidy Muspa

KPU Bontang Beri Akses Bagi Masyarakat, Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Memberi Dukungan Bagi Pasangan Calon Perseorangan

30 Mei 2024
Workshop SEVIMA Bagikan Kiat Sukses Kampus Swasta untuk Raih Kembali Kepercayaan Masyarakat

Workshop SEVIMA Bagikan Kiat Sukses Kampus Swasta untuk Raih Kembali Kepercayaan Masyarakat

23 Mei 2024
Pengertian Soal Pajak Natura, Kriteria, Jenis, Contoh dan Perhitungannya

Pengertian Soal Pajak Natura, Kriteria, Jenis, Contoh dan Perhitungannya

31 Mei 2023
Foto: Wisata Warna-Warni Gunung Elai

Wisata Warna-Warni Gunung Elai Dukung UMKM dan Ekonomi Kreatif

1 Desember 2024

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • Megah Tapi Masih Jadi Harapan yang Tertahan, Baharuddin Muin Soroti Jembatan Pulau Balang 8 Juni 2025
  • RPJMD Jangan Hanya Menara Gading, Firnadi Ikhsan Fokuskan Penguatan UMKM 8 Juni 2025
  • Damayanti Ingatkan Pemerintah Jangan Abaikan Wilayah 3T dalam Program Layanan Gratis 8 Juni 2025
  • Cegah Kelengahan Sistemik di Sungai Mahakam, Hamas Usulkan Badan Pengelola Lintas Air 8 Juni 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
 

Memuat Komentar...