Inspirasa.co – Legislator Perempuan DPRD Kaltim Rima Hartati, mengajak semua kalangan untuk memaknai Internasional Womens Day atau Hari Perempuan Internasional dengan memperkuat kesetaraan gender di seluruh bidang.
“Kesetaraan Gender itu kan Artinya setiap perempuan itu kan harus dapat kesempatan setara di pemerintahan, di politik, atau di manapun berada,” ucap Politisi PPP tersebut.
Berarti dimasa sekarang kan dengan konsep gender, itu berarti perempuan harus ada diberbagai bidang, sehingga sejumlah permasalahan perempuan bisa terpecahkan.
“Perempuan harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama di berbagai bidang,”ucapnya.
Apalagi dia berharap melihat kondisi perempuan saat ini yang masih banyak mengalami stigma dan terpinggirkan.
“Perempuan harus lebih maju, tidak ada perbedaan ekonomi, sosial, budaya. Istilahnya kesetaraan hak kaum perempuan harus disamakan sekarang,” ucap Wakil Rakyat Daerah Pemilihan Kukar ini.
Dengan adanya peringatan Hari Perempuan Sedunia kaum perempuan hari ini harus lebih kuat, maju dan lebih percaya diri. Hal ini menjadi momen penting pengakuan atas peran perempuan.
Dirinya pun juga mengakui bahwa apa yang diraihnya saat ini merupakan kerja keras yang dilalui. Meski banyak yang menganggap sebelah mata, dirinya bisa menjadi bagian daripada 55 Anggota DPRD Kaltim.
Dirinya pun menghimbau agar perempuan bisa maksimal dalam bidangnya masing- masing yang digeluti sekarang.
Seperti dirinya sejak dulu telah suka turun kemasyarakat dan bersosialisasi secara langsung. Apalagi daerah Kukar jauh jauh, jarak tempuh satu tempat ke tempat yang lain juga jauh.
“Pergi pagi pulang malam, tapi itu bisa dilewati karena saya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berkarya,” ucapnya.
Sebagai informasi, Hari Perempuan Internasional kini juga menjadi acara tahunan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) rayakan untuk memperjuangkan hak perempuan di seluruh dunia.
Penetapan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional melalui perjuangan panjang, dan ada sejarah penting di balik perayaan tersebut.
Sebagaimana lansiran Radio London atau BBC dan situs resmi IWD, awal mula peringatan Hari Perempuan Internasional pada Tahun 1908. Kala itu sekitar 15.000 perempuan berbaris di New York, Amerika Serikat (AS) menuntut beberapa hal.
Tuntutan para perempuan itu, jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih baik, dan hak untuk memilih. (ADV/DPRD Kaltim).
Penulis: Muhammad
Editor: Aris
Discussion about this post