Samarinda – Sani bin Husain, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk segera menindaklanjuti laporan penjualan Minyakita yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Desakan ini disampaikan setelah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait harga Minyakita yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk memverifikasi laporan tersebut, Sani melakukan peninjauan langsung dengan mengunjungi tiga toko berbeda di Samarinda. Meskipun ia tidak menemukan Minyakita dalam kemasan botolan yang sebelumnya dilaporkan bermasalah, Sani menemukan bahwa harga Minyakita di ketiga toko tersebut berkisar antara Rp19.000 hingga Rp22.000 per liter, jauh melampaui HET yang telah ditetapkan.
“Rata-rata harga di pasaran tembus Rp20.000 per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan. Saya tidak tahu apakah ini karena biaya distribusi atau faktor lain, tetapi yang jelas aturan pemerintah sudah ada,” kata Sani, Senin (10/3/2025).
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1028, HET Minyakita seharusnya Rp15.700 per liter. Sani menilai kenaikan harga ini dapat membebani masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia pun mendesak Dinas Perindustrian dan Koperasi Kota Samarinda untuk segera melakukan inspeksi menyeluruh di pasar.
“Saya harap OPD terkait segera turun tangan. Jangan sampai masyarakat dirugikan, baik dari sisi harga maupun volume. Ini menyangkut kepentingan banyak orang,” tegasnya.
Selain masalah harga, Sani juga menyoroti adanya dugaan pengurangan volume pada Minyakita kemasan botolan di sejumlah daerah, di mana isinya hanya 750 mililiter dari yang seharusnya 1 liter.
“Saya minta Dinas Perindustrian dan Koperasi Kota Samarinda segera mengecek kebenaran informasi ini di lapangan. Jika ditemukan adanya pengurangan volume seperti itu, saya minta produk tersebut segera ditarik dan diganti dengan yang sesuai standar,” tegasnya lagi.
Sani menekankan pentingnya langkah tegas dari pemerintah untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang merugikan.
(ADV/DPRDSmd/ANH)
Discussion about this post