Inspirasa.co – Pemkot Bontang terus memperkuat komitmennya dalam upaya penurunan angka stunting melalui pendekatan konvergensi data dan koordinasi lintas sektor.
Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, saat membuka Rapat Koordinasi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting serta Pelatihan Pengisian Data Aksi Bangda Tahun 2025, di Auditorium 3 Dimensi, Selasa (5/8/2025) pagi.
Wawali Agus menyampaikan pentingnya strategi nasional yang kini menjadi bagian dari program prioritas pemerintah pusat dan daerah.
“Upaya percepatan penurunan stunting mencakup enam aspek kunci, mulai dari pemenuhan gizi, peningkatan layanan kesehatan, hingga akses air bersih. Semua itu butuh kerja bersama dan berbasis pada data yang akurat,” katanya.
Agus menyebut, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan data e-PPGBM, angka stunting di Bontang masih menunjukkan dinamika. Penurunan signifikan terjadi pada Mei 2025, saat cakupan penimbangan balita hampir menyentuh 100 persen.
“Dari 10.056 sasaran balita, tercatat 1.754 balita stunting, atau 17,44 persen. Ini penurunan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.
Namun, menurutnya, masih ada tantangan soal validitas dan konsistensi data, terutama akibat rendahnya partisipasi posyandu di tahun-tahun sebelumnya.
“Perlu ada evaluasi manajemen data yang lebih baik. Tanpa data yang presisi, intervensi yang kita lakukan berisiko tidak tepat sasaran,” ungkap Wawali Agus.
Ia berharap, hasil rapat koordinasi ini bisa menjadi pijakan strategis dalam merancang kebijakan yang lebih terarah dan terintegrasi.
“Semoga kegiatan ini mendorong perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan data dan pelaksanaan program stunting di Kota Bontang,” tandasnya.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post