Inspirasa.co – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang nomor urut 2, Sutomo Jabir dan Nasrullah, menawarkan visi inovatif untuk pengembangan budaya dan ekonomi lokal melalui program revitalisasi dalam Pilkada Bontang 2024. Program ini menargetkan sembilan pemukiman strategis di Bontang, dengan fokus pada peningkatan potensi adat, budaya, serta ekonomi kreatif daerah.
Dalam salah satu program unggulannya, pasangan Sutomo-Nasrullah merencanakan revitalisasi kawasan-kawasan tersebut dengan menjadikannya pusat kebudayaan dan destinasi wisata berbasis masyarakat. Hal ini diyakini tidak hanya akan memperkuat identitas lokal, tetapi juga mendongkrak sektor pariwisata dan memberdayakan ekonomi setempat.
Berikut sembilan kawasan yang menjadi prioritas:
Guntung sebagai Kampung Adat Kutai
Guntung akan dikembangkan sebagai pusat kebudayaan Kutai, menonjolkan warisan kerajaan Kutai sebagai identitas utama kawasan ini.
Bontang Kuala dan Kampung Selambai Loktuan
Dua kawasan ini akan diarahkan menjadi destinasi wisata atas laut, yang menawarkan daya tarik pariwisata maritim dan kuliner khas lokal.
Kampung Jawa
Kampung ini akan difokuskan pada pengembangan budaya Jawa, menarik wisatawan melalui seni, adat, dan tradisi Jawa yang kuat.
Jalan Habibon
Berbasis budaya Sulawesi Barat, Jalan Habibon akan mempromosikan keunikan adat setempat sebagai daya tarik wisata.
Kanaan
Kanaan akan dijadikan kawasan multi-budaya, mengangkat kekayaan adat dari Toraja, Batak, dan Timor dalam satu kawasan yang merefleksikan keragaman.
Berebas Tengah, Berbas Pantai, dan Tanjung Laut Indah
Kawasan ini akan diberdayakan sebagai pusat UMKM berbasis kelautan dan perikanan, dengan sentuhan budaya Sulawesi Selatan.
Bontang Lestari
Dengan fokus pada pengembangan pelabuhan dan jasa, Bonles akan dikembangkan sebagai kawasan industri selatan yang menjadi motor penggerak ekonomi baru Bontang.
BSD, BTN, dan Perumahan Lainnya
Kawasan perumahan ini akan diarahkan menjadi lingkungan yang ramah, estetis, dan religius, menciptakan hunian yang nyaman dan berkelanjutan.
Satimpo sebagai Malioboro Bontang
Satimpo diusulkan sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi wisata yang menggabungkan elemen budaya dengan modernitas, layaknya kawasan Malioboro di Yogyakarta.
Sutomo-Nasrullah menekankan bahwa melalui program ini, Bontang akan menjadi kota yang kaya akan identitas budaya dan mandiri secara ekonomi. Mereka juga menargetkan pembangunan Rumah Seni dan Budaya sebagai ruang berkumpul bagi berbagai etnis di Bontang.
“Kami optimistis program ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bontang, dengan mengangkat budaya lokal dan meningkatkan ekonomi berbasis masyarakat,” ujar Sutomo. “Dengan dukungan warga, kami yakin bisa mewujudkan Bontang yang lebih baik. Insya Allah, ini semua bisa tercapai. Aamiin,” pungkasnya.
Discussion about this post