Inspirasa.co – Pemerintah Kota Bontang sudah membentuk tim satgas untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Bontang.
Satgas ini diperkuat dengan dikeluarkannya SK Wali Kota Bontang. Dimana satgas diketuai oleh Sekda Kota Bontang.
Dikatakan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, tim satgas terus melakukan identifikasi di lapangan.
Saat ini diketahui jumlah warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem berjumlah 106 jiwa dari 30 KK. Sebelumnya berjumlah 147 jiwa dari 40 KK.
“Saya dan tim satgas turun langsung menyisir warga yang masuk dalam kategori miskin ektrem. Seperti di Berebas Tengah terdata miskin ektrem, alhamdulilah sudah zero,” jelas Neni usai rapat forum Rancangan Awal RPJMD dan RKPD, pada Senin (17/3/2025).
Neni minta Lurah dan Ketua RT turun mendata warga
Neni Moerniaeni menekankan, bahwa Lurah dan Ketua RT harus hadir ditengah-tengah masyarakat.
Hal ini agar Lurah dan Ketua RT, dapat mengetahui ada warganya yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, dan bisa terdata.
“Sebagai Lurah dan Ketua RT harus hadir ditengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
Intervensi lewat bedah rumah berikan Rp 50 Juta
Untuk mengatasi kemiskinan ekstrim, juga harus diintervensi dengan melakukan bantuan bedah rumah lewat program bedah kampung.
Dijelaskan, warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, rumahnya tidak layak huni, sanitasinya tidak bagus, seperti tidak memiliki ketersediaan air bersih, dan fasilitas toilet.
Neni bilang, bahwa miskin ekstrem beda dengan miskin. Tetapi rentan miskin juga menjadi perhatian Pemkot Bontang.
“Apabila rumahnya tidak layak huni, maka kita bantu dengan bedah rumah. Dana yang dialokasikan Pemkot Bontang untuk bedah rumah saat ini senilai Rp 20 juta. Tetapi itu dirasa tidak cukup, maka Perwali kita rubah, olehnya kita berikan Rp 50 juta rupiah,” jelas Neni.
Lingkungan kumuh di Kota Bontang terdata ada sekitar 27 persen. Saat ini tersisa 20 persen. “Dan ini akan kita selesaikan,” ungkapnya.
Intervensi lewat zakat Baznas
Pemkot juga bekerjasama dengan Baznas Kota Bontang lewat distribusi zakat. Diberikan kepada mustahik, golongan orang yang berhak menerima zakat.
Dimana zakat yang disalurkan Baznas Kota Bontang senilai Rp 1 miliar per tahunnya. Sedangkan bantuan yang diberikan kepada keluarga miskin ekstrem perbulannya diberikan satu juta rupiah.
Pengentasan kemiskinan ekstrem ini adalah Implementasi dari 17 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang yang dikejar dalam 100 hari kerja. (Aris)
Discussion about this post