Inspirasa.co-Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Taman Husada Bontang, Bahauddin, menegaskan tes rapid antigen bagi pendamping pasien tidak bisa diberikan gratis.
“Tes rapid antigen tidak bisa diberikan gratis. Sebab barangnya juga kita beli,” tegas Bahauddin yang dijumpai di RSUD Bontang pada Kamis, (29/4/2021).
Menurutnya, harga yang diberikan kepada pendamping pasien sebesar 100 ribu rupiah dirasa tidak begitu membebankan masyarakat.
“Harganya kini telah dipotong diskon sebanyak 60 persen yakni sebesar 100 ribu rupiah, padahal harga sebelumnya 250 ribu rupiah. Bukan 400 ribu rupiah ya,” jelasnya.
Dijelaskan Bahauddin, pemberlakukan wajib rapid tes dimaksudkan untuk menjaga kesterilan semua pengunjung di RSUD Bontang.
Lantaran kasus terjangkit Virus Covid-19 oleh pasien yang dirawat di RSUD pernah dialami pihaknya sebanyak 3 kali.
“Pendamping pasien diwajibkan untuk rapid tes antigen biar steril. Selain itu pasien hanya boleh dijaga oleh satu orang penjenguk pasien saja. Jika ada lebih dari satu orang, pengunjung diwajibkan membesuk secara bergantian, dengan catatan diberi waktu membesuk tidak terlalu lama,” tutupnya.
Sebelumnya ribut-ribut soal aturan pembayaran tes rapid antigen di RSUD ini mencuat setelah dipersoalkan oleh Anggota DPRD Bontang, Nursalam.
Nursalam mempersoalkan, setelah dirinya menerima keluhan dari masyarakat Bontang, dimana masyarakat merasa biaya tes rapid antigen sebesar 400 ribu rupiah sangat memberatkan.
Discussion about this post