Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menyoroti kondisi kesiapan pemerintah dalam menghadapi bencana yang dinilai masih kurang optimal. Salah satu fokus kritikan adalah minimnya dukungan terhadap relawan Kelurahan Tanggap Bencana (Katana) yang menjadi garda terdepan penanganan bencana di tingkat lapangan.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah, mengungkapkan banyak relawan Katana masih beroperasi tanpa perlengkapan dasar yang memadai, seperti alat evakuasi, rompi identitas, serta pelatihan kebencanaan yang kontinu.
“Kalau relawan hanya diberi legalitas tanpa sarana pendukung, artinya pemerintah belum serius,” tegas Andriansyah, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, keberadaan relawan selama ini hanya diakui secara administratif, tanpa diikuti dengan upaya pemberdayaan yang nyata. Padahal, relawan Katana kerap menjadi pihak pertama yang merespons saat bencana terjadi dan membantu masyarakat menghadapi kondisi darurat.
Andriansyah mendesak pemerintah agar pelatihan teknis dan pengadaan perlengkapan darurat menjadi prioritas, bukan sekadar formalitas dalam pelaporan kegiatan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya literasi kebencanaan yang dimulai sejak dini, termasuk edukasi berbasis keluarga, sebagai investasi jangka panjang untuk membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
“Kesiapan menghadapi bencana tidak boleh hanya jadi respons sesaat. Harus dibangun secara rutin dan terstruktur,” pungkasnya.(ADV)
Discussion about this post