Inspirasa.co – Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), turun ke jalan mengkritik 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi, dan menuntut DPR untuk mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Aksi unjuk rasa ini juga mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah ramai menjadi sorotan publik.
Aksi unjuk rasa berlangsung di depan Gerbang Kampus Unmul, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (22/08/2024).
Koordinator Aksi Muhammad Yuga mengatakan, target aksi unjuk rasa, memprotes Jokowi selama 10 tahun kepemimpinannya.
“Targetnya adalah untuk pencerdasan publik, mengevaluasi 10 tahun pemerintahan Joko Widodo,” Jelasnya.
“Poin tuntutan kami juga membahas soal Nawacita Jokowi yang kemudian diingkari oleh dia sendiri,” Tambahnya.
Aksi unjuk rasa ini mengangkat beberapa poin tuntutan utama.
1. Pengesahan RUU Masyarakat Adat, Reforma Agraria Sejati, Isu Politik, Penolakan RUU Penyiaran, Penolakan Komersialisasi Pendidikan.
2. Tegas menolak Revisi UU Pilkada yang sedang dibahas dengan cepat oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR Pusat.
3. Revisi tersebut dinilai menabrak keputusan Mahkamah Konstitusi, khususnya terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024.
Muhammad Yuga bilang, demokrasi di Indonesia saat ini tidak dalam keadaan baik. Pasalnya, banyak keputusan pemerintah yang dinilai sebagai pembangkangan konstitusi, termasuk upaya DPR dan Pemerintah yang tidak menaati putusan MK.
Akan ada aksi unjuk rasa lanjutkan melakukan konsolidasi, untuk melanjutkan aksi pengawalan terhadap putusan MK terkait revisi UU Pilkada.
Sebabnya, mahasiswa menilai, ada semacam pembangkangan konstitusi. Apakah ini skenario dari Presiden Jokowi, atau ada miskomunikasi antara MK.
Discussion about this post