Inspirasa.co – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang meminta agar para investor yang akan masuk ke Bontang menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan DPRD Bontang.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti aksi demo yang kerap dilakukan masyarakat khususnya di wilayah bufferzone yang merasa kecewa lantaran pihak perusahaan dianggap tidak memperhatikan mereka. Ditambah soal rekruitmen tenaga kerja yang kerap tidak sesuai regulasi.
“Seperti yang terjadi kemarin itu, warga demo di Loktuan, tapi anggota DPRD juga ikut jadi sasaran. Bahkan secara personal, padahal kita tidak tahu apa-apa,” ujarnya.
Bakhtiar Wakkang meminta agar para investor di Bontang selalu berkoordinasi terkait semua progres pembangunan proyek yang mereka kerjakan. Salah satunya progres rencana pembangunan proyek Pabrik Soda Ash yang akan dibangun di atas lahan milik PT Kaltim Industrial Estate (KIE). Dimana investor utama proyek ini tak lain adalah PT Pupuk Kalimantan Timur.
“Kenapa kita perlu tahu, karena sesuai undang-undang Nomor 23 terkait persoalan investasi masuk wilayah teritorial Kota Bontang dimana didalamnya itu juga ada persoalan-persoalan sosial yang didalamnya harus ada perlindungan,” timpalnya.
Diakhir Bakhtiar Wakkang berharap dengan terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang baik ini nantinya akan menarik lebih banyak investor masuk Bontang. Tentunya dengan menaati regulasi yang ada.
“Tentu yang diharapkan untuk kesejahteraan masyarakat Bontang,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam. Upaya menarik investor memang perlu dilakukan dalam rangka menciptakan lapangan kerja baru guna mencegah banyaknya pengangguran. Apalagi perusahaan Badak LNG dikabarkan sudah tidak beroperasi lagi di tahun 2025. Ia pun meminta agar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang selalu mengkoordinir izin para investor yang masuk ke Bontang agar selalu berkoordinasi dan taat aturan sesuai regulasi yang ada di kota taman.
“Pemkot dan DPRD sangat terbuka dengan investasi yang masuk di Bontang. Maka perusahaan pun harus terbuka,” imbuhnya.
Penulis : Yayuk
Editor : Ars
Discussion about this post