Inspirasa.co – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang, menyatakan ketidakpuasannya terhadap alokasi anggaran belanja bantuan sosial yang dianggap masih minim.
Hal ini Ia sampaikan pada saat interupsi rapat paripurna Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bontang Tahun Anggaran 2023, Senin (24/6/2024).
BW sapaan akrabnya mengkritik rendahnya alokasi anggaran belanja bantuan sosial. Dimana alokasi anggaran sebesar Rp 1,67 miliar pada tahun anggaran 2023 dianggap sangat minim dan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin di kota tersebut.
“Tingkat kemiskinan di Bontang 4,11 persen, berarti ada sekitar 5 penduduk miskin di setiap RT. Dan APBD mencapai Rp 2,53 triliun, seharusnya anggaran bantuan sosial bisa ditingkatkan,” ujar BW.
Politisi Partai NasDem ini pun berharap, agar hal ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk perbaikan alokasi anggaran di masa mendatang.
“Jadi masyarakat miskin dapat merasakan manfaat yang lebih nyata dari anggaran belanja bantuan sosial yang dialokasikan oleh pemerintah,” timpalnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan bahwa permasalahan ini akan dibahas lebih lanjut bersama Tim Asistensi dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
“Mohon maaf, untuk masalah ini Saya tidak bisa menjawab di sini. Nanti kita bahas secara terpadu antara Tim DPRD dan Pemerintah. Silakan dikaji dan berikan masukan,” terangnya. (Adv)
Discussion about this post