Inspirasa.co – Bantaran sungai di Kampung Masdarling, Jalan Tani RT 26, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, longsor akibat tergerus banjir.
Maskur, salah seorang warga Kampung Masdarling yang bermukim tak jauh dari sungai, khawatir jika longsor terus meluas hingga ke rumah warga yang berada di sisi sungai.
Salah satu dampak banjir dengan tergerusnya tebing sungai, mengakibatkan tiang penyangga jembatan kayu sepanjang 20 meter dengan lebar 2 meter, yang terbangun diatas sungai, kerap rusak.
Diketahui sejak dibangun pada 2013 lalu, kata Maskur, tiang penyangga jembatan kerap diperbaiki oleh warga secara swadaya.

Jembatan kayu ini, merupakan salah satu jalur alternatif yang digunakan oleh warga RT 26 untuk dilewati.
“Pada 2021 lalu, jembatan ini sempat direhab. Dibantu oleh salah seorang anggota dewan. Kemarin sempat rusak karena sering tergerus banjir, akhirnya tiangnya gantung. Tapi kita sudah perbaki swadaya warga,” ujarnya ditemui di kediamannya pada Kamis (10/2/2022).
Harapannya, tebing sungai mesti segera ditangani oleh Pemkot, dengan pembuatan turap sungai. Pun, dirinya meminta jembatan dibangun berbahan beton.
Sebab menurutnya, jika mengharapkan kemampuan warga yang serba terbatas, perbaikan tidak akan terlaksana.
“kemampuan warga sangat terbatas untuk memperbaiki secara swadaya. Jika tidak segera ditangani, tebing sungai akan semakin tergerus dan membahayakan warga,” jelasnya.
Kata Maskur, luas sungai dulunya hanya 4 meter. Kini, akibat selalu dikikis air banjir luas sungai bertambah 4 hingga 5 meter. (Ars).
Discussion about this post