Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, mendesak PT Pertamina segera menjalin kerja sama dengan bengkel resmi untuk menangani kerusakan kendaraan warga akibat bahan bakar minyak (BBM) tak murni. Hal ini ditegaskan dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar di Samarinda pada Rabu, 9 April 2025. Desakan ini muncul sebagai tanggapan atas keluhan warga dan lambatnya respons Pertamina dalam menyelesaikan persoalan yang dinilai bukan sekadar isu teknis, melainkan soal tanggung jawab sosial.
Dalam pernyataannya, Sabaruddin menegaskan bahwa Pertamina tidak bisa berlindung di balik dalih teknis. Ia menganggap bahwa kerusakan kendaraan warga akibat BBM tak murni adalah masalah serius yang harus segera ditangani. “Pertamina minta waktu sepekan, jelas kami tolak. Terlalu lama. Tanggung jawab itu harus bisa dijalankan satu-dua hari ke depan,” tegas politisi Gerindra itu seusai RDP bersama jajaran Pertamina dan instansi terkait.
Lebih lanjut, Sabaruddin menyebut bahwa sikap tegas ini lahir dari kesepakatan bersama yang dicapai dalam forum parlemen. Ia meminta Pertamina untuk merumuskan ulang sistem dan manajemen distribusi BBM agar kejadian serupa tidak terulang. “Saya pegang ucapan Pertamina. Silakan rumuskan ulang, perbaiki sistem dan manajemen. Tapi jangan bikin publik bersabar terus,” ucapnya.
Salah satu poin krusial yang disorot adalah perlunya verifikasi dan pendataan terhadap warga yang terdampak. Sabaruddin menegaskan bahwa janji perbaikan di bengkel resmi harus dibarengi dengan data konkret agar tidak menjadi sekadar narasi kosong. “Siapa yang terdampak mesti terdata. Jangan sampai, perbaikan di bengkel resmi itu sekadar narasi kosong untuk menenangkan publik yang sudah kadung gelisah,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam proses pendataan, guna memastikan tidak ada warga yang terlewat. “Silakan Pertamina yang rumuskan. Ini ranah teknis. Mereka yang paham. Tapi jangan sampai bias. Libatkan pemerintah, telusuri siapa saja yang kena. Jangan ada yang tertinggal,” tambahnya dengan nada tegas. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post