Samarinda – Masalah banjir yang terus menghantui Kota Samarinda kembali mendapat sorotan dari DPRD. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan pembangunan drainase serta pintu air otomatis harus menjadi prioritas utama pemerintah kota.
“Drainase dibangun untuk memperlancar arus dari permukiman ke sungai. Kalau jalurnya tersumbat, air pasti menumpuk dan menggenangi jalan,” tegas Deni, Selasa (16/9/2025).
Deni menilai titik rawan seperti Jalan Hidayatullah membutuhkan perhatian serius. Daerah tersebut kerap dilanda genangan saat air rob, karena aliran air tersendat menuju Sungai Karang Mumus.
“Ada bottleneck di sana. Proyek drainase ini solusinya agar air bisa langsung ke Sungai Karang Mumus,” jelasnya.
Selain drainase, ia juga mendorong percepatan pembangunan pintu air otomatis di sejumlah titik strategis. Fasilitas ini dianggap vital untuk menahan luapan Sungai Mahakam.
“Kalau pintu air berfungsi, saat pasang dia otomatis menutup. Air besar dari Mahakam tidak lagi masuk dan menggenangi kota,” paparnya.
Menurut Deni, penyebab banjir Samarinda bukan semata curah hujan tinggi, melainkan juga faktor air rob yang meningkatkan volume sungai. Karena itu, ia menilai penanganan harus menyeluruh dari hulu hingga hilir.
“Kuncinya bukan hanya infrastruktur, tapi juga kesadaran masyarakat. Jangan buang sampah ke sungai,” tegasnya.
Dengan kombinasi kerja infrastruktur yang memadai dan partisipasi warga, ia optimistis ancaman banjir bisa ditekan.
“Kalau dua ini jalan, Samarinda akan lebih aman,” pungkasnya. (ADV)
Discussion about this post