Inspirasa.co – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Amir Tosina, mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan rencana alternatif penyediaan air baku bagi masyarakat.
Ia menyoroti bahwa hingga kini belum ada rencana baru yang jelas untuk penyediaan sumber air baku, sementara kebutuhan air baku semakin mendesak. Ia pun menekankan pentingnya merealisasikan bendungan Marangkayu sebagai salah satu solusi penyediaan air baku.
Namun hingga saat ini, tindak lanjut mengenai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bendungan Marangkayu belum menunjukkan perkembangan signifikan.
”Saya mohon pak wali, ini tindak lanjut soal rencana pemanfaatan bendungan Marangkayu seperti apa. Kebutuhan air baku sekarang semakin krisis,” ujarnya, Senin (29/7/2024).
Menanggapi desakan tersebut, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menjelaskan bahwa rencana pemanfaatan air baku dari bendungan Marangkayu terkendala oleh masalah pembebasan lahan. Sementara, masalah pembebasan lahan tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi, yang hingga kini belum terselesaikan.
Sehingga, alternatif yang paling cepat untuk penyediaan air baku adalah pemanfaatan void bekas tambang Indominco. Proses pemanfaatan air dari void ini sedang berjalan dan diharapkan dapat dialirkan ke masyarakat Bontang dalam waktu dekat.
Ia menargetkan bahwa air dari void Indominco sudah bisa digunakan oleh masyarakat Bontang pada bulan Desember tahun ini. Namun, ia juga mengakui bahwa kepastian mengenai waktu penyelesaian masih belum bisa dijamin sepenuhnya.
“Yang sekarang ini paling cepat adalah pemanfaatan Void Indominco dan sementara proses untuk bisa dialirkan di masyarakat Bontang. Dan diupayakan Desember sudah bisa masuk ke Bontang, insyaallah akan segera kami upayakan. Tapi kalau alternatif Marangkayu belum bisa di apa-apakan masih banyak kendala kalau,” beber Basri. (Adv)
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post