Inspirasa.co – Dilema penjual bensin eceran pasca pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), penjual bensin eceran mengaku pembelian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bontang, Kalimantan Timur, masih dibatasi.
Hesti salah satu penjual bensin eceran di Jalan Pattimura ini menjelaskan, pembatasan pembelian BBM tersebut yakni untuk kendaraan roda dua dimaksimalkan bisa membeli Rp 70 Ribu. Sedangkan mobil maksimal Rp 400 Ribu.
Dengan adanya pembatasan itu pun, dirasa menyulitkan penjual bensin eceran seperti dirinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebabnya hingga saat ini diakui Hesti, masih banyak warga atau konsumen yang membutuhkan penjual bensin eceran, walaupun harga bensin eceran sedikit lebih mahal dari SPBU.
“Setiap hari selalu ada yang membeli eceran, karena warga kan masih butuh. Setiap pagi warga yang antar anak sekolah dan para pekerja kan, karena biasanya pom bensin masih tutup kalau pagi atau tengah malam,” ungkapnya Selasa (30/9/2022).
Dengan kenaikan harga BBM, Hesti menyesuaikan harga bensin yang dijual.
Di SPBU pertalite dijual seharga Rp10.000 per liter, Hesti menjual seharga Rp12.000 per liter. Sementara pertamax di SPBU seharga Rp14.500 per liter, Hesti menjual seharga Rp17.000 per liter.
Warga terbantu kehadiran penjual bensin eceran
Sementara itu, Denny salah satu konsumen mengatakan, meski harga BBM naik dan harga BBM dieceran lebih mahal dari SPBU, namun kehadiran penjual bahan bakar eceran dirasakan sangat membantu para pengendara roda dua seperti dirinya yang terkadang kehabisan bensin di jalan.
“Walaupun harga BBM eceran sedikit lebih mahal dari harga BBM di SPBU tapi kehadiran bensin eceran yang selalu buka selama 24 jam, kalau SPBU tengah malam sudah tutup,” jelasnya.
Selain itu menurut Denny membeli di penjual bensin eceran juga dapat membantu pedagang kecil di Bontang.
“Kita bersyukur dan merasa terbantu dengan adanya penjual eceran. Membeli di penjual bensin eceran kita membantu ekonomi pedagang kecil lah,” pungkasnya.
Pertamina resmi menurunkan harga pertamax
Sebagai informasi, hari ini Sabtu 1 Oktober 2022, pihak pertamina resmi menurunkan harga pertamax menjadi Rp 13.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.500 per liter.
Penurunan harga itu secara resmi di umumkam lewat laman resmi Pertamina, sebagaimana dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Penurunan harga pertamax ini masih berlaku di sejumlah provinsi diantaranya; Nangroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sementara daerah lain, masih berada di harga Rp 14.500 per liter.
Selain harga pertamax, Pertamina juga menyesuaikan harga jenis BBM lainnya, berikut ini daftarnya.
Harga pertamax turbo turun Rp14.950 per liter, sebelumnya Rp 15.900.
Harga dexlite naik menjadi sebesar Rp 17.800 per liter, jika dibandingkan dengan sebelumnya Rp 17.400.
Harga pertamina dex mengalami kenaikan menjadi Rp 18.100 per liter atau naik dari sebelumnya Rp 17.100. Sementara harga pertalite di berbagai wilayah masih Rp 10.000 per liter. *(Ars).
Discussion about this post