Inspirasa.co – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bontang bersama instansi terkait, seperti Polres dan inspektorat, merencanakan pengembangan sistem pemantauan lalu lintas berbasis teknologi melalui inisiatif e-Police dan checkpoint.
Kepala Bidang E-Government Diskominfo Bontang, Yudi Pancoro, menyampaikan bahwa dalam rapat yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan para pemangku kepentingan, dibahas beberapa langkah untuk meningkatkan kepatuhan lalu lintas dengan memanfaatkan teknologi canggih.
Langkah awal yang diambil adalah pemasangan sensor inframerah yang bertujuan memantau kendaraan serta mendeteksi pelanggaran lalu lintas.
Namun, dalam perkembangannya, Diskominfo melihat perlunya peningkatan teknologi ke sistem e-Police yang menawarkan kemampuan lebih canggih untuk merekam dan mendeteksi pelanggaran secara otomatis.
Meski demikian, penggunaan e-Police memerlukan penyesuaian anggaran yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.
“Untuk mendukung operasional CCTV dan data pertukaran antarinstansi, seperti antara command center Polres Bontang dan Polda, kami berencana menyediakan jaringan Metro,” ujar Yudi, Kamis (31/10/2024).
Jaringan ini diharapkan mampu menunjang akses data secara real-time sehingga setiap informasi dapat langsung diterima oleh pihak berwenang di lapangan, baik untuk pemantauan maupun penindakan pelanggaran.
Meski berkomitmen pada penerapan teknologi baru, Diskominfo menghadapi beberapa kendala teknis. Salah satunya adalah keterbatasan jaringan dan sumber daya listrik yang masih bergantung pada infrastruktur di Balikpapan. Kondisi ini menyebabkan jaringan Metro yang direncanakan belum bisa berfungsi secara optimal di Kota Bontang.
“Kendala yang kami hadapi adalah kebutuhan jaringan dan listrik yang harus terhubung dengan infrastruktur di Balikpapan,” ungkapnya.
Diskominfo telah merencanakan pengajuan proposal bantuan guna mewujudkan jaringan tersebut dalam enam bulan ke depan, dengan harapan persiapan anggaran bisa terealisasi pada tahun anggaran 2025.
“Kami merencanakan pengajuan proposal bantuan agar jaringan ini bisa terlaksana selama enam bulan ke depan, sampai persiapan anggaran di tahun 2025,” tutupnya. (Adv)
Discussion about this post