Inspirasa.co — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan serangkaian sosialisasi kepemudaan di beberapa daerah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terkait bahaya narkoba dan radikalisme.
Program ini telah dilaksanakan di empat wilayah, yaitu Samarinda, Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Balikpapan.
Analis Kebijakan Ahli Muda Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali pemuda dengan pengetahuan seputar ancaman narkoba dan pentingnya menjaga nilai-nilai nasionalisme.
Melalui program ini, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang bahaya narkotika, langkah pencegahan radikalisme, serta prinsip dasar kebangsaan untuk menjaga keutuhan negara.
“Sosialisasi ini menyasar pemuda berusia 16-30 tahun, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kepemudaan. Kami merasa perlu untuk hadir langsung di tengah masyarakat guna memberikan pemahaman dini kepada generasi muda terkait bahaya narkoba dan pencegahan radikalisme,” ujar Hasbar, Sabtu (26/10/2024).
Dalam program ini, Dispora Kaltim menggandeng narasumber dari beberapa instansi penting, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan materi tentang bahaya narkoba, serta Detasemen Khusus (Densus) 88 yang membahas ancaman radikalisme dan cara menghindarinya.
Hadir pula perwakilan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang turut memberikan wawasan hukum terkait.
Hasbar menambahkan, pihaknya berharap para peserta sosialisasi ini akan menjadi agen perubahan di lingkungannya, menyebarkan pemahaman yang mereka peroleh kepada komunitas mereka masing-masing.
“Kita tidak mungkin menjangkau seluruh generasi muda secara langsung, namun peran peserta sebagai perpanjangan tangan kami sangat penting dalam menyebarkan wawasan positif ini ke masyarakat,” jelasnya.
Ke depan, Dispora Kaltim berencana memperluas cakupan sosialisasi ke wilayah-wilayah lain di tahun 2025. Tema yang diangkat dalam sosialisasi selanjutnya juga kemungkinan akan disesuaikan dengan tantangan sosial yang relevan.
“Kami akan kembali pada tahun 2025 untuk melanjutkan program ini ke daerah-daerah lain di Kaltim. Dengan perubahan dan perkembangan yang ada, topik yang kami sampaikan bisa saja berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan kepemudaan yang ada saat itu,” tutup Hasbar.
Dispora Kaltim optimistis melalui program ini generasi muda Kaltim akan semakin peka terhadap bahaya yang mengancam masyarakat dan mampu menjadi generasi yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan sosial yang ada. (Adv)
Discussion about this post