Inspirasa.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai memberlakukan kebijakan penarikan retribusi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di sekitar GOR Sempaja.
Kebijakan ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2024, yang telah melalui sosialisasi kepada pelaku usaha dan pengguna fasilitas olahraga setempat.
Kasubag Tata Usaha UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Armen Ardianto, menyampaikan bahwa kebijakan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setelah dilakukan sosialisasi.
“Alhamdulillah, setelah sosialisasi, para pelaku UMKM memahami aturan ini dan sudah mengetahui tarif yang harus mereka bayarkan kepada pemerintah,” ujar Armen, Rabu (13/11/2024).
Pelaku UMKM yang berjualan di sekitar GOR Sempaja menjadi kelompok pertama yang mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Menurutnya, kebijakan ini memberikan keuntungan bagi para pedagang karena mereka tidak lagi perlu menghadapi masalah dengan Satpol PP, serta dapat berjualan dengan tenang karena sudah memenuhi kewajiban retribusi.
Tarif retribusi yang ditetapkan cukup terjangkau. Pelaku UMKM yang menggunakan lapak sederhana dikenakan biaya Rp10.000 per hari, sementara untuk stand permanen, tarif yang berlaku adalah Rp50.000 per hari.
Armen juga menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah bentuk komersialisasi oleh pemerintah, melainkan sebagai upaya untuk mendukung pengelolaan dan perawatan GOR Sempaja yang memerlukan dana besar.
“Ini bukan untuk bisnis, tetapi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan fasilitas umum,” tambahnya.
Dispora Kaltim berharap masyarakat dapat memahami pentingnya aturan ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam merawat dan memelihara fasilitas olahraga demi kenyamanan bersama. (Adv)
Discussion about this post