Oleh: Neni Moerniaeni, Wali Kota Bontang periode 2016-2021, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).
SETIAP tanggal 20 Mei saban tahunnya, diperingati sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI). Ia merupakan bagian dari Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan momentum memperkuat komitmen para dokter Indonesia kepada negara dan rakyat Indonesia.
Dokter adalah profesi mulia yang sejak awal perjalanan republik ini telah membuktikan komitmen kebangsaannya dengan membentuk organisasi Budi Utomo sebagai lambang muculnya revolusi kesadaran 1908.
Dari perjalanan sejarah ini memberikan pelajaran bahwa dokter tidak boleh hidup dalam menara gading, atau terkungkung sebatas tirai putih ruang praktik. Namun, harus peka terhadap peristiwa sekitar, harus sensitif terhadap penderitaan masyarakat.
Hari bakti dokter mengajak dokter untuk tidak mudah menyerah, dan itu telah dibuktikan dengan berjuang menghadapi tantangan. Pandemi Covid-19 telah membuktikan ketangguhan dokter mengatasi persoalan, walaupun tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban.
Ke depan, banyak tantangan yang telah menanti seperti kasus stunting, berbagai penyakit menular, dan ini hanya bisa selesai jika masalah kemiskinan dan kebodohan teratasi. Sekali lagi saya ucapkan selamat hari bakti dokter, tetaplah bekerja untuk rakyat karena engkau lahir dari rakyat.
Discussion about this post