Inspirasa.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang akan kembali memperjuangkan pemberian insentif bagi para guru swasta SMA/SMK di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ketua Komisi I DPRD Bontang Muslimin mengatakan, sebelumnya Insentif guru swasta dari Pemkot Bontang pernah diberikan pada tahun 2018 – 2019, namun terhenti di tahun 2020 hingga sekarang.
Adapun pemberian insentif itu terhenti lantaran, kewenangan pengelolaan sekolah jenjang SMA/SMK saat ini dipegang oleh Disdikbud Provinsi Kaltim. Sehingga, pemerintah daerah tidak bisa langsung memberikan insentif kepada mereka para guru swasta SMA/SMK di Bontang.
“Karena kewenangannya sudah diambil provinsi, guru swasta di Bontang tidak dapat lagi insentif. Makanya ini akan kami perjuangkan agar Pemkot Bontang bisa memberikan insentif Guru Swasta SMA/SMK,” ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Swasta (MKKS) Kota Bontang, Senin (22/5/2022).
Ia pun berencana melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam waktu dekat ini untuk membahas hal tersebut. Salah satunya dengan mencoba menjajaki regulasi yang memungkinkan Pemkot Bontang memberikan hibah anggaran untuk insentif bagi guru swasta SMA/SMK di Kota Bontang kurang lebih 500 orang.
“Karena daerah tidak bisa berikan langsung, Kami akan coba dengan hibah Bankeu. Caranya nanti, Pemkot Bontang memberi hibah itu ke Pemprov dan diteruskan kembali oleh Pemprov hibah itu dalam bentuk insentif. Pokoknya, bagaimana caranya agar insentif guru swasta bisa dikembalikan,” timpalnya.
Menurutnya, regulasi ini bisa saja dilakukan asalkan kedua belah pihak, baik Pemrov maupun pemerintah daerah membuat kesepakatan bersama kebijakan hibah anggaran insentif guru tersebut.
“Jadi tinggal buat MOU dan analisa hukum agat lebih kuat soal kebijakan ini. Jadi ke depannya tidak ada masalah, tinggal komunikasi lintas pimpinan antara pemkot Bontang dan pemprov Kaltim.” terangnya.
Adapun usulan pemberian tambahan insentif tersebut dinilai Politikus partai Golkar ini tak lain adalah untuk kesejahteraan para tenaga pendidik. Sementara untuk nominalnya dirinya menyarankan agar bisa diberikan Rp 1 juta.
“Mereka juga pasti punya keluarga punya kebutuhan. Kalau ada tambahan insentif kan bisa cukup membantu. Apalagi sekarang apa-apa serba mahal,” tandasnya.
Discussion about this post