Samarinda – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 300 Mega Watt (MW) yang direncanakan akan dibangun di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), mendapat dukungan kuat dari Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel. Rencana pembangunan ini dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji pada awal Juni 2025 dan melibatkan dua investor swasta, PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur.
“Listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat, apalagi di daerah pemilihan saya seperti Mahulu dan Kubar,” ujar Ekti Imanuel, menegaskan pentingnya proyek ini sebagai prioritas pembangunan dasar.
Dari segi nilai investasi, proyek ini bukan main-main. Dengan total anggaran mencapai Rp2 hingga Rp3 triliun, PLTA Mahulu menjadi salah satu inisiatif energi bersih terbesar di daerah perbatasan Kalimantan Timur. Wakil Gubernur Seno Aji menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari Pemprov, serta membuka peluang pemberian insentif bagi investor.
“Pembangunan PLTA ini akan ikut mengembangkan Mahulu, termasuk infrastruktur pendukungnya,” ujar Seno Aji.
Proyek ini juga disambut positif oleh berbagai dinas terkait. Hadir dalam audiensi adalah Kepala Dinas PUPR Pera Aji Muhammad Fitra Firnanda dan Kepala Dinas PMPTSP Fahmi Prima Laksana, yang kini tengah memfasilitasi proses perizinan dan survei lokasi. Meski masih dalam tahap awal, geliat proyek ini telah menumbuhkan harapan besar bagi masyarakat Mahulu.
Bagi Ekti Imanuel, manfaat proyek ini jauh melampaui sekadar penyediaan listrik. Ia menilai proyek PLTA Mahulu dapat menciptakan lapangan kerja lokal, menarik investasi lanjutan, dan mempercepat konektivitas antarwilayah.
“Kami akan mengawal proses ini agar terealisasi dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan dukungan legislatif dan eksekutif yang solid, Mahulu kini berada di persimpangan masa depan: antara keterisolasian dan lompatan besar menuju energi bersih, pembangunan berkelanjutan, dan kemandirian infrastruktur. Proyek PLTA ini tak hanya menjanjikan terang secara harfiah, tetapi juga menjadi simbol semangat baru Kalimantan Timur dalam menyinari daerah tertinggal dengan keadilan energi. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post