Inspirasa.co – Dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Kutai Timur membahas Persetujuan Bersama Antara Kepala Daerah Dengan DPRD Kabupaten Kutai Timur terhadap Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025. Fraksi Gelora Amanat Perjuangan menyampaikan beberapa pendapat akhir terhadap Raperda APBD tersebut.
“Kami mencatat bahwa total pendapatan daerah yang diproyeksikan sebesar Rp 11,151 triliun, masih sangat bergantung pada pendapatan transfer, yakni mencapai 91,86 persen Oleh karena itu, pemerintah harus segera menyusun strategi untuk mengoptimalkan PAD. Potensi lokas seperti sektor agribisnis, pariwisata, dan retribusi daerah perlu digali lebih dalam,” ucap Mulyana anggota fraksi Gelora Amanat Perjuangan ketika dihubungi, Jumat (29/11/2024).
Kemudian, Mulyana menyoroti total anggaran belanja sebesar Rp 11,136 triliun, pada belanja operasi sebesar Rp 5,603 memakan lebih dar 50 persen total anggaran.
“Kami meminta pemerintah memastikan efisiensi dalam penggunaannya, khususnya untuk pegawai, agar tidak membebani anggaran pembangunan,” ungkapnya.
Pihaknya juga meminta agar pada belanja modal sebesar Rp 4,321 triliun dan belanja tidak terduga sebesar Rp 20 miliar untuk perlu disesuaikan pada skala prioritas dan potensi risiko, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan layanan dasar masyarakat.
Tidak hanya itu, fraksi Gelora Amanat Perjuangan menyoroti tidak adanya penerimaan pembiayaan dan adanya pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 15 miliar untuk penyertaan modal kepada BUMD.
“Kami meminta transparansi penuh dalam pengelolaan dana ini, termasuk mekanisme evaluasi kinerja BUMD dan dampaknya terhadap pelayanannya daerah,” kata Mulyana.
Sementara itu, Mulyana mengingatkan bahwa pengelolaan APBD harus didasarkan pada prinsip, diantaranya Efektivitas dan Efesiensi, Transparansi, dan Keadilan Sosial.
” Hindari program-program yang tidak produktif, Libatkan masyarakat dalam pengawasan anggaran, dan Pastikan anggaran benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat yang paling rentan, ” pungkasnya.
Discussion about this post