Samarinda-Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji secara resmi meluncurkan Program Gratispol pada Senin (21/4) di Plenary Hall GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda. Acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan DPRD Kaltim ini menjadi momentum penting dalam menghadirkan layanan publik gratis, mulai dari pendidikan hingga kesehatan, demi mendorong kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Program Gratispol yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kaltim ini menghadirkan enam layanan unggulan secara cuma-cuma, antara lain pendidikan gratis hingga jenjang S3, layanan kesehatan bermutu gratis, biaya administrasi rumah gratis, seragam sekolah gratis, wifi desa gratis, serta fasilitas umroh dan ibadah untuk marbot. Peluncuran program ini turut dihadiri Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Wakil Ketua I Ekti Imanuel, Wakil Ketua II Ananda Emira Moeis, dan Wakil Ketua III Yenni Eviliana, bersama puluhan anggota DPRD lainnya.
Rangkaian acara dimulai dengan kolaborasi tari dari siswa SLB dan Taman Budaya, menandakan semangat inklusivitas dari program ini. Momen penting lainnya adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemprov Kaltim dan 53 perguruan tinggi se-Kaltim, BPJS untuk layanan kesehatan gratis, serta simbolis penyerahan bantuan seperti seragam sekolah dan akses internet gratis kepada lima desa.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyatakan antusiasmenya terhadap program ini.
“Hari ini (kemarin) ada enam layanan yang kita lihat, mulai dari umroh, biaya rumah gratis, kesehatan, hingga pendidikan. Kami dari DPRD siap mendukung penuh,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar Gratispol segera dijadikan Peraturan Daerah (Perda), sehingga memiliki dasar hukum kuat dan bisa dijalankan lintas pemerintahan.
Dari sisi dampak, Gratispol berpotensi menjadi pilar baru dalam pelayanan publik di Kaltim. Penghapusan beban biaya dasar seperti pendidikan dan kesehatan diyakini mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan mempersempit ketimpangan antarwilayah. Selain itu, dukungan teknologi melalui wifi desa gratis bisa mempercepat digitalisasi di pedesaan, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. (Adv/DPRD Kaltim).
Discussion about this post