Inspirasa.co – Redaksi Inspirasa.co pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu menyambangi rumah pasangan Asri dan Hartati yang berlokasi di RT 12, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Inspirasa.co, langsung menemui Asri dan Hartati, lantaran separuh bangunan rumah mereka, di bagian belakang, nyaris ambruk.
Pada bagian belakang rumah semi permanen milik Asri dan Hartati di jadikan ruangan dapur. Apesnya, pondasi bangunan rumah mereka pada bagian belakang, tepat terbangun diatas turap sungai yang dindingnya kini terbelah dua. Dampaknya, lantai rumah retak, hingga miring mengikuti struktur pondasi bangunan turap sungai. Selain rumah Asri dan Hartati, rumah disebelahnya juga ikut terdampak.
Adapun diberitakan sebelumnya; Dua Rumah Warga di RT 12 Gunung Elai terancam ambruk, akibat dinding turap sungai nyaris longsor.
Asri dan Hartati menjelaskan, kini hampir 2 tahun bangunan rumah atau turap sungai masih tak ada perhatian dari pemerintah. Padahal, kondisi ini telah mereka sampaikan kepada Ketua RT 12, agar persoalan tersebut sampai ketelinga para pejabat pemkot.
Akhir-akhir ini, mereka selalu khawatir, disaat debit air sungai meninggi, binatang liar kadang masuk kedalam rumah mereka.

“Kami was-was, jangan sampai rumah ini tiba-tiba roboh. Bisa dilihat, lantainya banyak yang retak. Kalau banjir, kadang ada ular masuk ke dapur. Sementara kita tutup papan dulu lantai yang berlobang ini,” ungkap Asri dan Hartati yang kembali disambangi Inspirasa.co pada Jumat (4/2/2022).
Sementara itu, Sarif Ketua RT 12 Kelurahan Gunung Elai mengaku, persoalan ini telah disampaikan kepada pihak Kelurahan Gunung Elai. Namun ia tak pernah melihat pihak kelurahan datang langsung meninjau ke lokasi.
“Sudah pernah saya laporkan kepada kelurahan. Cuman belum ada kami lihat mereka kesini, melihat kondisi rumah. Ini saya perioritaskan di usulkan untuk diperbaiki,” ungkapnya.
Dikonfirmasi, Lurah Gunung Elai Sulistyo mengatakan, turap sungai maupun rumah warga yang rusak ini segera ditindak lanjuti.
Dirinya segera melaporkan hal ini kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, agar segera ditindak lanjuti.
Menurut Sulistyo, persoalan ini bersifat mendesak untuk segera ditindak lanjuti Dinas PUPRK. Ia tak ingin kerusakan turap tersebut membahayakan warganya.
“Kami baru tahu. Tapi ini sifatnya mendesak, saya segera laporkan ini kepada Dinas PUPRK,” pungkasnya. (Ars).
Discussion about this post