Inspirasa.co – Jelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam mengatakan bahwasanya hewan untuk qurban khususnya sapi yang ada di Bontang bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Rustam menjelaskan, seluruh sapi-sapi yang masuk ke Bontang untuk qurban ini dinyatakan aman oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) dan telah melalui tahap pemeriksaan secara ketat, baik pemeriksaan administratif maupun secara klinis.
“Sudah dilakukan pemeriksaan ketat. Jadi dipastikan sapi yang masuk di Bontang sudah bebas dari PMK,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Politikus partai Golkar ini menjelaskan, pada dasarnya penyakit PMK tersebut tidak berdampak pada manusia, lantaran penularannya hanya dari hewan ke hewan lain. Meski demikian, ia tetap menghimbau warga agar tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat hendak mengolah daging qurban harus memperhatikan kebersihan.
“Penyakit PMK ini tidak menular ke manusia. Tapi untuk antisipasi sebelum di konsumsi langsung direbus dulu 30 menit,” timpalnya.
Lanjut Rustam menuturkan, akibat wabah PMK ini stok sapi di kota taman menjadi berkurang, walhasil harganya pun semakin melambung tinggi. Bahkan selisihnya bisa sampai sampai Rp 2-5 juta dari selisih harga sebelumnya.
“Memang lagi tinggi harganya, karena stoknya berkurang,” terangnya.
Sementara DKP3 Bontang sampai saat ini masih terus memantau dan memastikan seluruh hewan qurban yang datang ke Bontang. Kebanyakan hewan tersebut dikirim dari pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Lantaran berdasarkan data siagapmk.id, Kaltim, Sulawesi dan NTT dinyatakan zona hijau penularan PMK. Sementara, untuk di pulau Jawa sedang mengalami zona merah wabah PMK. Sehingga tidak diperbolehkan mengirim sapi merek ke Bontang.
Penulis : Yayuk
Editor : Ars
Discussion about this post