Inspirasa.co – Warga secara sukarela, bersama-sama menyewa alat berat excavator dan membuat tanggul darurat untuk mengatasi persoalan banjir di wilayahnya. Bahkan ada warga yang rela merogoh kocek seorang diri, untuk membuat tanggul darurat dibantaran sungai yang longsor. Warga tersebut berlokasi di RT 14 dan RT 32, Kelurahan Api-Api dan Kelurahan Gunung Elai RT 14, Bontang Utara.
Persoalan itu pun sampai ketelinga dewan Bontang. Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina menyoroti itu dan melakukan peninjauan di wilayah yang kerap terendam banjiir, di Jalan Pencak Silat, RT 12 Kelurahan Api-Api, Bontang Utara.
Kata Amir Tosina, pemerintah telah gagal mengatasi persoalan banjir di Bontang. Pasalnya, ada warga yang rela merogoh kocek pribadi untuk mengatasi persoalan banjir, itu merupakan tamparan keras bagi pemerintah.
Menurutnya, banjir kiriman yang selalu menyambangi Bontang, seharusnya bisa segera diselesaikan. Namun nyatanya hingga saat ini tak terealisasi.
Legislator dari partai Gerindra ini mendesak pemerintah agar persoalan banjir ditangani serius. Ia pun meminta seluruh pihak dapat dilibatkan untuk mengatasi persoalan banjir.
“Semua pihak harus terlibat, termasuk Lurah dan Camat harus aktif melihat kondisi di lapangan. Ini tidak bisa dibiarkan kita sebagai DPRD juga harus merasa, tidak hanya sidak saja tapi harus ada realisasi,” tandasnya.
Sulaiman, Ketua RT 12, Jalan Pencak Silat, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, menuturkan, akibat saluran air di wilayahnya terbilang kecil, akibatnya saluran air menjadi tersumbat. Alhasil ketika banjir melanda, debit air bisa mencapai 1 meter.
Persoalan itu telah di usulkan untuk dilakukan normalisasi drainase sepanjang 100 meter, namun hingga kini belum ada terealisasi.
Akibat tak ada tindakan dari pemerintah itu, warga berinisiatif smelakukan pengerukan hingga membuat tanggul secara sukarela.
“Drainase pembuangannya tidak maksimal banyak yang dibuntu. Sudah diusulkan normalisasi drainase sepanjang 100 meter tapi belum ada realisasi,” ungkapnya.
Penulis : Yayuk Sugiarseh
Editor : Ars
Discussion about this post