Inspirasa.co – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, sebut sistem (sprinkler) pemadam kebakaran otomatis yang menggunakan air untuk memadamkan api tak berfungsi saat terjadinya kebakaran di Big Mall Samarinda, pada Selasa (3/6/2025) dini hari.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra AH.
Dijelaskan, sistem sprinkler yang seharusnya aktif saat suhu mencapai titik tertentu tidak bekerja sebagaimana mestinya.
“Saya menyatakan bahwa sprinkler air pemadam kebakaran tidak berfungsi sama sekali,” ujar Hendra disadur dari kompas.com.
Hendra AH menyampaikan, saat terjadinya kebakaran, asap pekat di dalam ruangan menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini, namun ada lima orang yang mengalami sesak napas dan harus di evakuasi, lantaran tebalnya asap yang terkurung di dalam gedung.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, dan petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan, meski dugaan awal mengarah pada korsleting listrik.
Data yang dihimpun ada dua toko yang terbakar di dalam gedung, keduanya adalah gerai pakaian yang diduga memicu munculnya asap tebal yang terkurung di dalam gedung.
“Itu ada gerai pakaian. Kain atau pakaian menimbulkan asap yang tebal. Asap itu tidak bisa keluar, terkurung di dalam gedung,” jelasnya.
“APAR yang tersedia di gedung tersebut, kita tidak bisa pakai, petugas tidak dapat melihat karena asap penuh di gedung saat kejadian,” sambungnya.
Terkait tidak berfungsinya sistem sprinkler, Hendra menyebut kemungkinan disebabkan oleh pompa yang tidak bekerja atau katup (valve) yang tertutup.
Lebih jauh lagi, Hendra mengungkapkan bahwa pihaknya telah beberapa kali memberikan rekomendasi terkait sistem proteksi kebakaran kepada pihak pengelola Big Mall, tetapi tidak mendapat respons yang memadai.
“Kami sudah merekomendasikan, sudah beberapa kali memeriksa bangunan Big Mall atau proteksi kebakarannya, ya tidak mendapat tanggapan yang positif sama sekali dari pihak bersangkutan, sehingga sampai terjadi kebakaran malam tadi,” ungkap Hendra dengan nada prihatin.
Sebagai langkah lanjutan, Disdamkar Kota Samarinda berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran pengelola gedung mengenai pentingnya sistem proteksi kebakaran.
Ia menekankan pentingnya upaya maksimal dalam memelihara sistem keselamatan gedung demi mencegah insiden serupa terulang kembali. (*)
Discussion about this post