Inspirasa.co – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kalimantan Timur (DPD GMNI Kaltim), mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim mengusut tuntas penyidikan dugaan tindak Pidana Korupsi ganti rugi bangunan di Kutai Timur yang disinyalir merugikan negara sebesar 5,4 Miliar.
Bahkan dalam waktu dekat, untuk memastikan kasus ini tidak berjalan ditempat, DPD GMNI Kaltim bakal melayangkan surat ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim.
Menanggapi itu, Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Kaltim Toni Yuswanto kepada Inspirasa.co mengatakan, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur menyambut dorongan yang dilakukan DPD GMNI Kaltim tersebut.
“Ya silahkan jika ingin mendorong percepatan proses penyidikan. Yang pasti kami semaksimal mungkin menyelesaikan perkara itu,” ujarnya dihubungi media ini Minggu (26/2/2023).
Hingga saat ini, proses penyidikan masih terus dilakukan. Proses penyidikan dilakukan dengan mengumpulkan alat bukti hingga pemeriksaan saksi-saksi.
Ditegaskan Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Kaltim Toni Yuswanto, penetapan tersangka dilakukan setelah semua alat bukti sudah lengkap.
“Setelah semua bukti lengkap, penetapan tersangka pasti kita ungkap,” tambahnya.
Adapun, sebelumnya Penyidik Kejaksaan Tinggi Kaltim telah menggeledah Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutai Timur.
Dari penggeledahan tersebut Kejati Kaltim menyita sebanyak 82 dokumen dan dua barang bukti alat elektronik.
Kejaksaan Tinggi Kaltim juga masih menunggu hasil perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), menyangkut kerugian negara.
Sejauh ini hingga Februari 2023, Kejaksaan Tinggi Kaltim telah memeriksa lebih dari 20 saksi. *(Aris).
Discussion about this post