Inspirasa.co – Panjangnya antrean dan kerap terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, banyak dikeluhkan masyarakat Kutai Timur (Kutim).
Itu sebabnya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Basti Sangga Langi, meminta Pemkab membuat terobosan mengurai persoalan ini.
Basti Sangga mengungkapkan pemerintah sejatinya telah membentuk Tim Satuan Tugas Pengawasan Terpadu (TSTPT) penyaluran BBM bersubsidi. Tim ini bersikan anggota Satuan Polisi Pamong Peraja (Satpol PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Kepolisian.
“SK tentang hal ini sudah diserahkan kepada TSTPT itu. Kemudian juga sudah disosialisasik kepada supir-supir truk,” ungkap Basti Sangga saat ditemui awak media di Kantor DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Senin (06/11/2023).
Hanya saja hingga kini antrean panjang dan keluhan masyarakat belum juga surut. Apalagi jika sudah ikut antre panjang tapi tidak kebagian karena banyaknya pengetap.
“Setelah dibuatkan SK, tim terpadu harus jalan, jangan hanya memegang SK tapi tidak dijalankan programnya,” tegasnya.
Di lain sisi persoalan ini diakuinya cukup pelik, apalagi para pengetap beralasan aktivitas mereka menjadi sumber penghasilan utama.
“Alasan dari para pengetap itu mereka mencari uang untuk makan”, hal ini kami tidak bisa halang. Tetapi juga perlu aturan dalam pengisian BBM,” tuturnya.
Basti mengatakan perlunya peraturan dalam pengisian BBM, agar penyaluran lebih merata.
“Jadi setiap daftar atau masuk kendaraan perlu dicatat nomor platnya, jadi setiap kendaraan hanya satu yang bisa masuk di setiap SPBU, jangan dari SPBU sini terus pindah ke SPBU lain,” tuturnya.
Dia pun mendesak agar seluruh pihak terkait mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Ayolah kita duduk bareng bersama grup sopir ini kita sampaikan, dan juga kita undang pemilik SPBU bahwa kita tidak melarang masyarakat kita untuk mencari uang, tapi ada hal-hal yang harus diikuti,” ajaknya.
Basti Sangga langi juga menyampaikan kepada Disperindag agar segera melakukan sidak terkait harga BBM di pengecer. Jangan sampai ada yang menjual dengan harga yang tak wajar.
“Saya juga menyampaikan kepada disperindag agar segera melakukan sidak terkait harga, pemerintah harus bertindak, turun sidak harga harga BBM di ecaran itu turun,” tegasnya. (ADV)
Discussion about this post