Inspirasa.co – Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan, Syarifuddin Dilla cukup menyesalkan pengundian lapak yang digelar, Selasa (19/4/2022) hari ini. Menurutnya, pengundian ini tidak melibatkan asosiasi pedagang sama sekali.
Syarifuddin Dilla mengaku cukup kecewa dengan keputusan tersebut. Pasalnya, selama ini asosiasi selalu menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan pedagang. Selama ini pun asosiasi berupaya agar kebijakan pemerintah dapat diterima dengan baik oleh pedagang Citra Mas Loktuan.
“Saya baru tahu tadi malam (Senin) katanya ada pengundian besok (Selasa). Kok tiba-tiba ada pengundian,” sebutnya ketika ditemui di lokasi pengundian, gedung BPU Kelurahan Loktuan.
Akibat nihilnya koordinasi, sebutnya, membuat banyak pedagang tak paham dan tahu soal teknis pengundian lapak ini. Seperti diketahui, UPT Pasar membagikan undangan H-1 jelang pengundian. Namun itu hanya untuk pedagang basah, seperti ikan, sayur, daging dan ikan. Sementara pedagang kering seperti sembako, pecah belah, aksesoris, dan pakaian, undangan baru dibagi, Selasa (19/4/2022) hari ini.
“Padagang kan jadi banyak yang bingung. Tidak ada sosialisasi, tiba-tiba diundi. Ini jelas terkesan dipaksakan,” sebutnya.
Padahal, sebutnya, 10 hari sebelum pengundian hari ini ada rapat koordinasi antara asosiasi, UPT Pasar, dan Diskop-UKMP. Rapat itu menyepakati bahwa tim UPT Pasar mesti turun ke lapangan buat memastikan pedagang yang berhak mendapat lapak, dan mengklasifikasi pedagang secara tepat.
“Sudah kami wanti ini. Jangan terlalu dipaksa. Harusnya administrasi dilengkapi dulu, baru pengundian. Tidak ada kesepakatannya saat itu supaya lakukan undian hari ini,” sesalnya.
Akibat kurangnya sosialisasi dan koordinasi tersebut, banyak persoalan hadir dalam pengundian lapak ini. Misalnya, undangan pengundian tak selaras penempatan awal. Ada pedagang pakaian yang ditempatkan di pecah belah, pedagang sayur ditempatkan di los sembako, pedagang yang disebut belum membayar pajak, dan lain sebagainya.
“Berarti ini cara kerjanya tidak benar, tidak tertib. Juga tidak selaras administrasi,” sebutnya.
Akibat bermasalahnya pengundian ini, Syarifuddin Dilla meminta agar pemerintah penempatan sesuai keinginan pedagang. Sebagaimana yang disepakati antara pemerintah dan pedagang.
Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah lebih terbuka dan kooperatif dengan asosiasi. Tidak membuat keputusan sepihak. Mengingat selama ini pemerintah selalu menggandeng asosiasi untuk menjembatani kepentingan kedua pihak, pemerintah dan pedagang.
“Tentu ini jadi pelajaran. Cuma kalau dari saya, jelas pengundian ini sangat dipaksakan. Ada apa sih, kenapa terlalu diburu,” tandasnya.
Adapun, Wali Kota Bontang, Basri Rase mengaskan, pemerintah bertindak tegas soal pembagian dan pengaturan lapak. Ia menginginkan, penataan lapak pasar Taman Citra Mas Loktuan tak bermasalah seperti di pasar Taman Rawa Indah.
Menurutnya sebelum melakukan pengundian lapak, Dinas Koperasi dan UKMP telah melibatkan asosiasi pedagang hingga para tokoh masyarakat dalam penataan pedagang agar lebih tertib dan terkendali.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post