Minggu, Desember 21, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home Identitas

KIKA Mencatat Tren Pelanggaran Terhadap Kebebasan Akademik 2023-2024 Ditengah Otoritarianisme Digital

inspirasa.co by inspirasa.co
16 Juli 2024
in Nasional
0
KIKA Mencatat Tren Pelanggaran Terhadap Kebebasan Akademik 2023-2024 Ditengah Otoritarianisme Digital
404
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Situasi kebebasan akademik di Indonesia pada tahun 2023-2024 telah terdata dalam pertemuan tahunan yang dilakukan oleh Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), dalam pertemuan tahunan KIKA yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 11-12 Juli 2024.

Setidaknya, ada beberapa temuan model tren pelanggaran kebebasan akademik yang dipotret KIKA pada tahun ini

Baca juga :

Dewan Pers dan KPPU Jalin Kerja Sama Lindungi Industri Pers dari Praktik Monopoli Digital

Pupuk Kaltim Raih Peringkat Utama Anugrah Perusahaan Layak Anak 2025

Teror ke akademisi terus menerus terjadi dengan menggunakan instrumen otoritarianisme digital, kemajuan teknologi digital yang memfasilitasi pemerintah dan institusi otoriter untuk memantau dan mengontrol aktivitas online.

Otoritarianisme digital dan kebebasan akademik saling terkait. Kemajuan teknologi digital yang memfasilitasi pemerintah dan institusi otoriter untuk memantau dan mengontrol aktivitas online dapat mengganggu kebebasan akademik.

Contohnya, serangan siber terhadap aktivitas akademik dan penundukan kampus oleh otoritas negara dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan pengembangan keilmuan.

Dalam konteks yang lebih luas, otoritarianisme digital dan kebebasan akademik juga terkait dengan demokrasi yang melemah.

Represi terhadap kebebasan akademik dan pers dapat menjadi bagian dari strategi politik kekuasaan untuk mengawetkan sistem otoriter. Berbagai problematika kebebasan akademik telah meningkat sepanjang 2023-2024.

KIKA melihat selama ini yang menjadi persoalan pelanggaran kebebasan akademik mulai dari faktor kenaikan pembayaran UKT, hal tersebut berkaitan juga dengan problem integritas akademik mulai dari joki jurnal ilmiah hingga problem pengangkatan guru besar bermasalah termasuk melibatkan tokoh politik dan kekuasaannya, pula tekanan terhadap berbagai aktivitas insan akademik yang kritik kebijakan publik, juga kritik terkait fenomena Sumber Daya Alam (SDA).

Sepanjang 2023-2024, KIKA mendampingi berbagai kasus pelanggaran kebebasan akademik, ada 27 jenis kasus yang didampingi dan menjadi perhatian oleh KIKA.

Berdasarkan kasus tersebut, Dosen, mahasiswa, kelompok masyarakat sipil menjadi korban pelanggaran kebebasan akademik.

Secara garis besar, KIKA mencatat ada 4 model pelanggaran kebebasan akademik, adapun tekanan dan ancaman tersebut ditandai dengan:

1. Serangan Kepada Gerakkan Mahasiswa (BEM, Persma, dsb), yaitu kasus: (1). Pembredelan LPM Acta Surya Stikosa AWS Surabaya; (2) Permanggilan BEM PPNS terkait aksi Omnibus Law; (3). Pemberhentian Mahasiswa STAIMS Yogyakarta; (4). Polemik Mahasiswa Udayana; (5). Represi Kampus Terhadap Aksi Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta; (6). Polemik BEM UB; (7). Kriminalisasi Khariq, Mahasiswa UNRI; (8). Polemik Data penerima KIP-K akibat Ransomware; dan (9). Problem biaya pendidikan tinggi dan upaya pendidikan gratis bersama Aliansi APATIS.

2. Problem Insan Akademik dan kaitan dengan Advokasi Kebijakan Publik ditandai dengan: (1). Pelibatan akademisi kritis dalam Tim Reformasi Hukum Kemenkopolhukam; (2). Advokasi isu bahasa Daerah; (3). Pemberangusan kritik akademisi selama Pemilu 2024; (4). Pemberhentian Prof.BUS sebagai Dekan FK Unair setelah kritisi Dokter Asing dampak Omnibus Law bidang Kesehatan.

3. Problem Insan Akademik dan kaitan dengan Advokasi Problem SDA berkaitan dengan: (1). Kasus Haris-Fatia dan isu SDA di Papua; (2). Pelarangan peneliti asing isu orang utan melawan KLHK (Erick Meijard, dkk); (3). Advokasi Wadas; (4). Advokasi Rempang; (5). Advokasi Pakel; (5). Dukungan terhadap Suku Awyu, Boven Digoel Papua akibat deforestasi; (6). Dukungan terhadap warga Pulau Mendol; (7). Dukungan terhadap warga terdampak PT RUM.

4. Terakhir, Integritas Akademik & Polemik GB ditandai dengan: (1). Dugaan plagiat Dosen UIN KHAS Jember; (2). Polemik Kumba Digdowaseso; (3). Polemik Pejabat Publik yang bermasalah dalam pengangkatan Guru Besar; (4). Polemik BRIN; (5). Persoalan Puluhan GB bermasalah ULM; (6).Persoalan integritas akademik GB lainnya.

Teror ke akademisi dan masyarakat sipil terus menerus terjadi tanpa ada upaya maju perlindungannya di level negara maupun institusi perguruan tinggi.

Hal ini meningkat dalam setahun terakhir. Apa yang terjadi kasus-kasus kebebasan akademik sepanjang tahun 2023-2024, sebenarnya hanya mengulang peristiwa-peristiwa serangan yang terus menerus terjadi sejak 2015.

Maka dari itu, KIKA kembali mengingatkan Prinsip Surabaya untuk Kebebasan Akademik, khususnya prinsip 2, 3, dan, 4 terkait kebebasan penuh mengembangkan tri dharma perguruan tinggi dengan kaidah keilmuan, mendiskusikan mata kuliah dan pertimbangkan kompetensi keilmuan dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan larangan terhadap pendisiplinan bagi insan akademisi yang berintegritas.

Outlook kebebasan akademik pada tahun 2024 dan di tahun mendatang, KIKA berharap atas transparansi dan akuntabilitas dalam penyelesaian persoalan integritas akademik Guru Besar, dan berharap Mendikbud bertanggungjawab atas kekacauan yang ditimbulkan.

Seraya mendorong resielensi insan kampus dan masyarakat sipil dalam membentengi kebebasan akademik yang semakin tertekan akibat serangan, ancaman, dan intimidasi oleh otoritas, baik internal perguruan tinggi maupun otoritas negara yang mengancam suara kritis mahasiswa, kelompok akademisi yang kritis terhadap kebijakan publik yang tidak tepat dan problem SDA, serta masalah serius integritas akademik di Indonesia.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
Foto istimewa: Ketua DPRD kutim Joni

Tanggapi Soal Narkoba dan Miras Banyak Menjangkit Kalangan Muda, Joni: Solusinya yah Dari Anak Muda Juga

Foto: Anggota DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan.

Novel Tyty Dorong Pemkab Segera Sahkan Perda Penanggulangaan HIV AIDS

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021

EDITOR'S PICK

Ket foto : Salah satu peserta BCC 2020

Disdikbud Bontang Siapkan Hadiah Rp25 Juta untuk BCC dan Pawai Budaya 2025, Ini Kategorinya

23 Oktober 2025
Ket. Foto: Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Thomas Alva Edison

Minim Insentif, Motivasi Atlet Olahraga Tradisional Terancam

19 November 2024
Ket. Foto: Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma

Dispora Kaltim Fokuskan Dukungan pada Transparansi Anggaran Atlet

17 November 2024
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. (ist)

Ardiansyah Sulaiman Sebut Pertambangan Sudah Tak Masuk RKPDJP Kutim

11 November 2023

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • Ukir Prestasi Dunia, Marching Band Pupuk Kaltim Bawa Pulang 3 Gelar Juara di TWMC 2025 21 Desember 2025
  • Banjir di Api-Api, Agus Haris Sambangi Warga Jelaskan Tahapan Pembangunan Turap Sungai Terus Berjalan 21 Desember 2025
  • Sanksi Tegas Pemkot Bontang, Positif Narkoba 2 TKD Dipecat, 2 PPPK Paruh Waktu Terancam PHK 19 Desember 2025
  • Dewan Pers dan KPPU Jalin Kerja Sama Lindungi Industri Pers dari Praktik Monopoli Digital 18 Desember 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version
 

Memuat Komentar...