Inspirasa.co – Ketua DPD Gelora Bontang, Muhammad Aswar, melakukan survei di masyarakat, perihal dirinya siap maju di Pilkada Bontang 2024.
Diakui Aswar, dari hasil survei yang masif dilakukan di masyarakat, menunjukkan tren positif.
Olehnya ia mengaku pede, melamar jadi calon wakil Neni Moerniaeni dari Partai Golkar di Pilkada tahun ini.
“Survei di masyarakat cukup baik. Jadi kami berupaya memanfaatkan momentum ini,” Ungkapnya.
Untuk mengambil simpati masyarakat, Aswar terus bergerak belakangan ini, bertemu langsung berdialog dengan masyarakat, dan banyak melakukan safari Ramadhan.
Selain melakukan dialog bertemu dengan masyarakat di basis simpatisan. Dialog itu juga dilakukan bersama para kaum muda milenial seperti influencer, dan pegiat media sosial di Kota Taman.
Saat ini Aswar terus membangun komunikasi politik personal ke figur-figur penting dalam Partai Golkar Bontang, perihal kesiapannya menjadi Wakil Neni Moerniaeni. Respon yang diberikan Partai Golkar cukup positif.
“Belum ada keputusan final tapi respon Golkar Bontang cukup baik,” Jelasnya.
Meski belum ada keputusan final, Aswar yakin namanya diperhitungkan, dengan modal politik yang dimiliki saat ini.
Informasi proses penjaringan di Partai Golkar, kata mantan Ketua BPC Hipmi Bontang ini, kemungkinan dilakukan setelah lebaran.
“Ada tahapan mesti dilalui, tapi ini jauh lebih sederhana (proses penjaringan). Kami yakin cukup diperhitungkan,” Jelasnya.
Di 2019 lalu Aswar sempat mendaftar sebagai calon wakil wali kota mendampingi Neni Moerniaeni, dengan mengusung tagline “Millenial Religius”.
Kala itu Aswar mencoba hadir sebagai figur baru yang membawa semangat pembahruan dan mewakili generasi muda Bontang. Kendati di akhir Golkar dan Neni lebih memilih Joni Muslim.
Dalam Pileg serentak 2024 ini, Aswar maju sebagai caleg daerah pemilihan Bontang Utara. Dia dipastikan menjadi satu-satunya caleg Gelora yang berhasil tembus ke parlemen Bontang dengan perolehan suara sekitar 1.700.
Secara keseluruhan Partai Gelora Bontang di pemilu tahun ini, memperoleh sekitar 3.000 suara di Bontang.
Pewarta: Fitri Wahyuningsi
Discussion about this post