Inspirasa.co – Pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, diproyeksi mulai beroperasi April 2023. Direktur Utama PT KAN, Dormatua Siahaan berjanji, pihaknya bakal memprioritaskan tenaga kerja lokal Bontang.
Hal ini disampaikan Dormatua Siahaan dalam acara yang digelar bersama awak media bertajuk “Bidik Potensi Bisnis Amonium Nitrat, Pupuk Kaltim Siap Kembangkan PT Kaltim Amonium Nitrat,” yang digelar daring, Selasa (25/10/2022) siang.
“Kami komitmen berdayakan tenaga kerja lokal,” sebutnya.
Dormatua Siahaan tak secara spesifik menyebut besaran tenaga kerja yang bakal perusahaan rekrut. Ia hanya menegaskan bahwa pihaknya komitmen berdayakan tenaga kerja lokal, dan tunduk pada regulasi yang ada di daerah. Seperti diketahui, Bontang memiliki Peraturan Daerah (Perda) menyebutkan bahwa perusahaan wajib memberdayakan sebesar 75 persen tenaga kerja lokal dari total kebutuhan pekerja.
Bentuk pemberdayaan ini, lanjutnya, sudah dimulai sejak era konstruksi pabrik PT KAN yang terletak di Kawasan Industrial Estate (KIE). Adapun hingga Oktober 2022, progres konstruksi pabrik PT KAN telah mencapai 89,9 persen.
Dormatua Siahaan mengklaim pembangunan pabrik banyak melibatkan warga lokal. Selain itu, banyak operator yang mulai direkrut. Sementara untuk perekrutan mendatang, pihaknya yakin tenaga kerja lokal sanggup memenuhi kebutuhan perusahaan.
“Bontang ini daerah industri, kami yakin warga lokal bisa. Namun tentu nanti bakal ada upscalling terus menerus, mungkin juga akan datangkan profesional dari luar negeri untuk melatih tenaga kerja lokal,” bebernya.
Ia juga menegaskan bakal ada efek domino lain yang hadir dari keberadaan perusahaan. Seperti meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor pajak dan non pajak, memperkuat industri bahan peledak dalam negeri, pengehamatan devisa. Hingga terbukanya industri lain semisal maintanance service, handling, industri boga, dan sebagainya.
“Tentu akan banyak multiplayer effect yang hadir,” tegasnya.
Sebagai informasi, PT KAN yang kelak memproduksi amonium nitrat merupakan perusahaan patungan antara PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan PT Dahana melalui anak perusahaannya PT Dahana Investama Corp.
Dengan nilai investasi mencapai Rp 1,17 triliun, kapasitas pabrik asam nitrate PT KAN diproyesi mencapai 60.000 juta ton per tahun, dan amonium nitrat sebesar 75.000 juta ton per tahun.
Nantinya, amonium nitrat produksi PT KAN digunakan untuk kebutuhan komersial. Misalnya untuk layanan bahan peledak di sektor migas, pertambangan umum, serta konstruksi.
Dormatua Siahaan bilang pihaknya coba membidik industri batu bara di Pulau Kalimantan. Seperti diketahui, sejumlah korporasi batu bara terbesar terletak di Kalimantan, semisal Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutai Timur, Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser, dan Adaro di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
“Kita akan sangat kompetitif. Secara geografis lebih dekat dengan beberapa perusahaan batu bara (di Kalimantan), mobilitas lebih mudah,” tandasnya.
Discussion about this post